Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

BREAKING NEWS - Unair Mulai Produksi Obat Covid-19, Bakal Disebar ke RS Rekomendasi Gugus Tugas

Universitas Airlangga (Unair) bersama mitranya telah memproduksi ratusan ribu obat Covid-19.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
Freepik
ILUSTRASI Wabah virus Corona. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) bersama mitranya telah memproduksi ratusan ribu obat Covid-19.

Ribuan obat itu telah diuji kombinasinya dan memiliki keefektifan dalam menghentikan infeksi Covid-19.

Rektor Unair, Prof Moh Nasih menjelaskan kombinasi obat yang pertama yaitu Lopinavir, ritonavir dan azitromisin. Kombinasi kedua Lopinavir, ritonavir dan doksisiklin. Ketiga Lopinavir, ritonavir dan klaritromisin.

Terekspos Pertemuan Ahmad Dhani & Prabowo, Menhan Pakai Baju Andalan, Penampilan Suami Mulan Disorot

Keempat Hidroksiklorokuin dan azitromisin serta kelima Hidroksiklorokuin dan doksisiklin.

Obat-obat tersebut menjadi obat program yang belum didistribusikan secara bebas dan diperjualbelikan.

"Obat-obat ini sudah kami berikan ke Jakarta yang merupakan mitra kami. Kami juga koordinasi dengan gugus tugas agar diberikan ke rumah sakit yang membutuhkan," ujarnya, Jumat (12/6/2020) .

Kisah Pilu Janda Hamil Batal Nikah, Calon Suami Tak Muncul di Hari H, Malu Berujung Libatkan Polisi

Nasib Pilu Mama Muda Lamongan Dinodai Tetangga di Ladang Jagung, Pelaku Pakai Modus Kupas Pepaya

Tentunya pendistribusian ini diberikan pada beberapa rumah sakit yang ditunjuk untuk penanganan Covid-19.

Pendistribusiannya, ditegaskan Prof Nasih bersifat rekomendari dari dari gugus tugas.

"Jadi memang tidak semua dokter butuh, jika dokternya merasa butuh dan yakin untuk meresepkan obat ini maka akan didistribusikan," lanjutnya.

Sistem pendistribusian ini dikatakan Guru besar FEB Unair ini belum bisa dilakukan secara bebas karena untuk jadi obat bebas harus memiliki izin edar masih dalam proses lebih lanjut.

Wisata Religi Sunan Ampel Dibuka Lagi, Pengunjung Mulai Datang, Protap Covid-19 Tetap Diterapkan

"Akhir Juni baru kami lakukan uji klinis, uji klinis ini dibutuhkan jika memang obat kombinasi ini dijadikan obat tunggal dan dipasarkan bebas," urainya.

Dikatakan Prof Nasih, dokter memiliki wewenang meresepkan obat kombinasi ini karena obat tersebut sudah beredar dipasaran dan berBPOM.

"Sebelumnya dokter juga ada yang sudah memakai obat-obat ini. Dan pengujian kami sudah menguji obat-obat ini bisa menghentikan peredaran Covid-19," pungkasnya.

Sejumlah kombinasi obat ini dikatakan Prof Nasih bisa memberikan reaksi dari 24 jam hingga 72 jam.

Penulis: Sulvi Sofiana

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved