Demokrat Jatim Sampaikan Duka atas Kepergian Pramono Edhie: Kami Kehilangan Sosok 'Problem Solver'

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Demokrat Jawa Timur ikut menyampaikan duka mendalam atas kepergian Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo yang meninggal, Sabtu (13/6/2020).

Di mata Demokrat Jawa Timur, Pramono Edhie dikenal sebagai sosok bijaksana dan pemecah masalah (problem solver).

"Demokrat Jawa Timur berduka atas kepergian Bapak Pramono Edhie. Kami kehilangan figur yang tegas, bijaksana, namun bisa mencairkan suasana," kata Plt Ketua Demokrat Jawa Timur, Renville Antonio kepada TribunJatim.com ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (13/6/2020).

Kepergian Pramono Edhie Wibowo cukup mengagetkan.

• Seknas Jokowi Puji Langkah Jitu Menteri BUMN Atasi Problem Utama BUMN Selama Ini

Renville mengenang pertemuan terakhir dengan Pramono kala memperingati meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono di Cikeas tahun lalu.

"Kami tak melihat beliau sedang sakit saat itu. Sehingga, kabar ini cukup mengagetkan kami," kata pria yang juga menjabat Bendahara DPP Partai Demokrat ini.

Di mata Demokrat Jawa Timur, Pramono Edhie dikenal sebagai problem solver.

Pramono kerap ikut menyelesaikan ketegangan kala Musyawarah Daerah Demokrat tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Jawa Timur.

• PT Pos Datangi Penyandang Disabilitas dan Lansia Penerima BST Tahap 3 di Wilayah Kepulauan Sumenep

"Beliau kerap datang ke Jawa Timur. Beliau ikut mencari solusi setiap masalah yang ada di daerah," kata mantan Anggota DPRD Jawa Timur tiga periode ini.

Salah satu pesan yang ia ingat dari Pramono adalah keteguhan sikap untuk membesarkan partai.

"Kami ingat pesan beliau bahwa ketika memutuskan berpartai harus total," katanya.

"Tidak boleh setengah-setengah. Apalagi, sampai berpindah partai. Itu pesan yang kami ingat," katanya.

• 1 Positif Covid-19 di Kediri Dinyatakan Sembuh, Ini 3 Kunci Kesembuhan Pasien Isolasi Mandiri

"Selamat jalan Bapak Pramono Edhie. Semoga husnul khotimah," pungkasnya.

Pramono memang menjadi figur penting di Demokrat.

Setelah pensiun dari militer pada 2013, Pramono bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi anggota Dewan Pembina partai sejak Juni 2013.

Tak hanya itu, Pramono Edhie Wibowo juga menjadi salah satu kandidat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.

• Pasca RUPS PT LIB, Persik Kediri Harapkan Pengelolaan Keuangan PT LIB Jadi Lebih Baik

Hasilnya, Pramono Edhie Wibowo menempati posisi kedua setelah eks Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan sebagai calon presiden dari Demokrat.

Ia kemudian menjadi Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat periode 2015-2020.

Untuk diketahui, Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia, Sabtu (13/6/2020).

Kabar ini pun dijelaskan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga keponakan Pramono Edhie Wibowo.

• Pakar Epidemiologi Unair Nilai Transisi New Normal Surabaya Kurang Greget: Warga Lepas Bebas

Menurut AHY, adik almarhumah Ibu Ani Yudhoyono itu meninggal dunia pada Sabtu (13/6/2020) malam karena sakit.

AHY mengatakan, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang berpangkat Jenderal TNI (Purn) itu tutup usia pukul 19.30 WIB.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, telah meninggal dunia paman kami, Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf Angkatan Darat (2011-2013), Kepala BPOKK Partai Demokrat (2015-2020) pada hari Sabtu (13/6) sekitar pukul 19.30 WIB karena sakit," demikian pernyataan tertulis AHY yang diterima Sabtu malam.

• Lamongan Resmi Punya 2 Ponpes Tangguh, Bupati Fadeli: Cegah Covid-19 di Masa New Normal

AHY meminta masyarakat membuka pintu maaf atas kesalahan yang dilakukan Pramono Edhie semasa hidup.

"Semoga beliau husnul khatimah, segala amal ibadah dan pengabdian beliau diterima, diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT," tulis AHY.

AHY juga mengabarkan bahwa jenazah akan disemayamkan di rumah duka Kompleks Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat.