Cara Membedakan Telur Infertil dengan Telur Biasa, Perhatikan Ciri-cirinya, Bahaya Jika Dikonsumsi

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar, Rofiyasifun menjelaskan, telur infertil memiliki ciri fisik cangkang telur berwarna pucat atau putih.

Sementara telur ayam negeri memiliki warna agak kecokelatan.

• 3 Cara Menjernihkan Minyak Goreng Bekas, Bisa Pakai Bahan-bahan di Dapur Agar Bening Kembali

"Paling gampang bedakannya, kalau ciri telur HE itu warnanya pucat. Kalau telur biasa kan warnanya agak cokelat."

"Memang telur ayam negeri juga ada yang putih, itu biasanya berasal dari ayam yang sakit, tapi itu jumlahnya sedikit," ujar Rofiyasifun, dikutip dari Kompas.com.

• Sosok Ibu-ibu Peracik Bumbu Mi Goreng Indomie yang Rasanya Diakui Dunia Terungkap, Banjir Pujian

Ciri yang kedua, ada tidaknya bintik hitam.

Pada telur HE pada umumnya, biasanya akan tampak bintik hitam atau merah saat diteropong dengan menggunakan senter.

• Daftar 5 Kuliner Malam di Surabaya dengan Bumbu Meresap, Ada Olahan Ikan, Ayam, hingga Bakso

Harga yang lebih murah juga bisa ciri yang membedakan telur infertil dengan telur ayam ras.

Biasanya, telur infertil dijual dengan harga yang jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp7 ribu hingga Rp10 ribu per kg.

Bahkan ada penjual yang secara terang-terangan menyebut telur infertil dijual dengan harga Rp200 saja per butir.

"Yang minat telur infertil mangga, harga 200/butir lokasi Purwakarta," tulis warganet di grup Komunitas Peternak Ayam Petelur.

Padahal, harga telur ayam ras per kg mencapai di atas Rp20 ribu.

• Mellya Juniarti Mantan Istri Ustaz Abdul Somad Bisnis Kuliner: Mending Hatinya di Rendangin Aja

Telur infertil juga lebih mudah membusuk hanya dalam waktu seminggu.

Sebab, telur infertil biasanya sudah beberapa hari tersimpan di tempat penyimpanan maupun mesin tetas perusahaan.

Karena alasan itulah kenapa telur infertil dijual dengan harga yang jauh lebih miring.

• Dulu Sopir Eks Istri Sang Suami, Almaratu Intan Istri Caisar YKS Kini Banting Tulang Jualan Madu

Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita.