Pembangunan Fly Over Kedungkandang Berpotensi Timbulkan Kemacetan, Dishub Siapkan Jalur Alternatif
Juni ini pembangunan fly over Kedungkandang, Kota Malang mulai dilakukan.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Juni ini pembangunan fly over Kedungkandang, Kota Malang mulai dilakukan.
Sejumlah persiapan kini telah dilakukan oleh pekerja proyek dengan mulai membangun seng di sekitaran area proyek.
Beberapa coretan sudah terlihat di aspal jalan sebagai penanda jalan layang yang menghubungkan wilayah Kedungkandang dan Buring tersebut akan dibangun.
Pembangunan fly over Kedungkandang ini diprediksi akan membuat padat arus lalu lintas di daerah tersebut.
• Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM Kembangkan Padi 400 Bulir di Batangnya
Untuk itu, Dinas Perhubungan Kota Malang bersama Dinas PUPRPKP Kota Malang mulai menyiapkan sejumlah jalur alternatif untuk menyiapakan rekayasa lalu lintas.
Bahkan, sejumlah banner dengan tulisan adanya perbaikan Jembatan Kedungkandang telah banyak di temui di jalan di sepanjang Buring dan Kedungkandang.
"Banner telah kami siapkan. Tinggal rambu lalu lintas yang belum terpasang. Karena skema rekayasa lalu lintas sudah kami bahas di forum lalu lintas beberapa waktu lalu," ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto.
Skema yang dimaksud tersebut ialah rekayasa lalu lintas, baik dari arah Kedungkandang menuju Buring, maupun sebaliknya.
Bahkan, kata Handi tidak menutup kemungkinan akan melakukan penutupan jalan selama satu bulan.
Penutupan jalan tersebut dilakukan, apabila pembangunan sudah memasuki masa pemasangan balok girder jembatan.
Namun, penutupan jalan tersebut sifatnya tentatif atau melihat situasi dan kondisi yang ada.
• Ancaman Mengerikan Adik Kim Jong Un untuk Perbatasan Korea Selatan, Bermula dari Balon Udara
"Kita lihat dulu situasi dan kondisinya. Jika memungkinkan jalan yang melewati Jembatan Kedungkandang bisa ditutup dan bisa juga dibuka," ucapnya.
Skema lalu lintas yang telah disiapkan oleh Dishub Kota Malang, ialah kendaraan yang dari arah Buring diharuskan melewati Pasar Gadang.
Begitu juga dari arah Kedungkandang yang telah diatur oleh Dishub agar melewati tiga jalur yang disiapkan.
Di antaranya bagi kendaraan bertonasi besar diharuskan melewati Pakis dan menuju ke arah Blimbing.
• Keinginan Terbesar M Hidayat Jelang Ultah Persebaya ke-93 Terkuak: Ingin Bawa Bajul Ijo Jawara Liga
Sedangkan untuk truk sedang dan mobil box atau mobil pribadi bisa melewati Jalan Danau Toba, Sawojajar atau Jalan Muharto.
Dan imbauan tersebut tidak berlaku bagi masyarakat yang berdomisili di daerah sekitar Jembatan Kedungkandang.
"Kalau warga sekitar yang hanya ingin ke Buring atau Kedungkandang bisa melewati Jalan KH Malik Dalam yang tembus ke Jalan Kedungkandang Gang VII, begitu sebaliknya," ucapnya.
Dishub juga akan menyiagakan sejumlah personel dalam rekayasa lalu lintas tersebut.
• Jelang Hari Bhayangkara ke-74, Polres Pamekasan Gandeng PMI Gelar Donor Darah
Personel akan disiagakan di titik-titik yang dianggap rawan menimbulkan kemacetan.
"Pastinya ada personel nanti yang berjaga. Kita lihat saja nanti ketika pembangunan mulai berjalan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso beberapa waktu lalu menyampaikan, bahwa Surat Perintah Kerja (SPK) fly over Kedungkandang ini telah diterbitkan sejak Mei 2020.
Di mana konsep jembatan tersebut nantinya seperti jembatan layang yang dibangun di atas Jembatan Kedungkandang.
• Temui Ketua Umum PSSI, KONI Siap Dukung Kebangkitan Sepak Bola Indonesia di Tengah Covid-19
Jembatan layang tersebut diprediksi memiliki panjang sekitar 330 meter dengan lebar 14 meter.
Jembatan ini akan dibangun dengan kontruksi bangunan dengan kelas I dengan kemampuan menampung berat atau tonase kendaraan hingga 50 ton.
"Nanti jembatan di bawahnya tetap. Doakan saja proses pembangunannya lancar. Dan proses pembangunan akan menggunakan protokol Covid-19," tandasnya.