Wanita Surabaya yang Tewas di Surabaya Ternyata Terapis, Saksi Kuak Pemesan Jasanya Sebelum Tewas
Inilah pengakuan saksi soal wanita di Surabaya yang tewas di dalam kardus. Korban ternyata berprofesi sebagai terapis
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Inilah pengakuan saksi soal wanita di Surabaya yang tewas di dalam kardus. Korban ternyata berprofesi sebagai terapis.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Terungkap identitas wanita muda berinisial M (26) yang ditemukan tewas di dalam rumah, di Jalan Lidah Kulo RT 03 RW 02 No 20, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).
M ditemukan dalam keadaan bersimbah darah, di dalam wadah kotak kardus yang lazim dibuat pelindung kemasan kulkas.
Kotak kardus berisikan mayat itu berada di dalam sebuah kamar yang bersebelahan langsung dengan teras depan rumah.
Belakangan diketahui, rumah berukuran 10 m x 8 m itu ditempati oleh seorang wanita single parent (janda), berinisial WD.
WD memiliki dua orang anak. Anak pertama berinisial Y (20) dan AZ (9). Dan diketahui telah mengontrak rumah tersebut sejak enam tahun lalu.
• BREAKING NEWS - Mayat Wanita Bersimbah Darah di Dalam Kardus Gegerkan Warga Lidah Kulon Surabaya
Menurut saksi mata atau tetangga
Reni Agustiawan, wanita bernasib nahas itu merupakan seorang tukang pijat.
Ibu empat anak itu menduga, terapis wanita itu yang lazim menerima jasa terapis panggilan.
"Tukang pijet surabaya, rumahnya katanya daerah (Surabaya Barat) kawasan SCTV kono lho," ujarnya pada awak media di lokasi.
Reni menambahkan, terapis itu diduga dipanggil oleh anak dari si pemilik rumah itu berinisial Y (20).
Pasalnya, para warga kerap mendapati si Y sering mengajak teman-teman cowok dan ceweknya di dalam rumah.
Hal itu juga dibenarkan oleh Nafsiah, tetangga yang tinggal di sekitar rumah.
Bahwa Y kerap memanfaatkan kondisi rumah yang lengang karena ditinggal ibunya bekerja di sebuah toko obat di Surabaya.
"Sering kok ajak teman temannya, kadang cewek kadang cowok, sering kok," ujar Nafsiah.
Ia tak jarang melihat si Y mengajak teman-teman wanita atau cowok menginap di rumahnya.
Apalagi kondisi rumah itu kerap sepi, karena si W pemilik rumah kerap pergi bekerja.
"Tiap hari (WD). Kadang siang gini pulang, kadang jam 2 pulang, kadang jam 10 malam," pungkasnya.
Sekira pukul 14.30 WIB, jenazah korban dapat dievakuasi oleh petugas menggunakan ambulan ke kamar mayat RSU Dr Soetomo.