Berita Video
NEWS VIDEO: Surabaya Transisi New Normal, Face Shield Laris Diburu Pembeli, Omzet Penjual Berlimpah
Penjual alat pelindung wajah atau face shield berjaya di tengah tatanan new normal. Pasalnya, produknya laris diburu pembeli.
Penulis: Mayang Essa | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setelah masker menjadi barang buruan masyarakat, saatnya penjual alat pelindung wajah atau face shield berjaya di tengah tatanan new normal.
Pasalnya, berbagai sektor seperti pusat perbelanjaan, perhotelan dan transportasi mulai mewajibkan pengunjungnya menggunakan face shield untuk mencegah penularan Covid-19 melalui droplet.
Andi Wantono misalnya. Mengawali bisnis sebagai pengrajin tas, dirinya mencoba banting setir untuk memproduksi alat pelindung diri salah satunya face shield yang mulai diburuh masyarakat.
• Kisruh soal Data Kasus Covid-19, Pemprov Jatim Tegaskan Sudah Sesuai Aturan Kemenkes: Datanya Valid
“Traffict penjualan face shield sangat meningkat tajam sejak digaungkannya new normal life oleh pemerintah pada awal Juni lalu,” ungkapnya saat ditemui di tempat produksinya, Jalan Dukuh Setro Surabaya, Jumat (18/6/2020).
Dalam sehari, Andi mampu memroduksi 2.000-3.000 pieces alat pelindung wajah yang siap didistribusikannya keseluruh Indonesia dengan dominasi wilayah Jatim.
Di antaranya Surabaya, Madiun, Tulungagung, Kediri, Malang dan terjauh Jayapura.
• Kabar Pria Viral yang Rela Makan Telur Tiap Hari Demi Menikah, Potret Keluarga Banjir Ucapan Selamat
“Untuk pesanan produk didominasi oleh wilayah Jatim terutama perusahaan-perusahaan swasta,” lanjutnya.
Tak hanya banjir pesanan, face shield buatannya juga mampu menghasilkan omzet hingga berkali lipat dengan kisaran jumlah 200-300 juta per bulan.
Turut mengikuti selera pasar, Andi Wanonto menciptakan dua jenis model face shield dengan material yang aman dan nyaman.
“Ada dua model face shield, di antaranya jenis standart dengan konsep buka tutup yang fleksibel. Kemudian model kedua lebih praktis dengan adanya kacamata,” imbuhnya.
• UPDATE CORONA di Indonesia Jumat 19 Juni 2020, Tambah 1.041 Kasus Baru, Total 43.803 Pasien Positif
Dari segi material, face shield produksinya menggunakan mika tebal 0.45 cm yang tidak mudah melengkung dan melebar dengan harga Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu per satu face shield.
Untuk pembuatannya, face shield hanya membutuhkan bahan sederhanan seperti mika, busa, elastis karet dan pin lock sebagai pengait.
“Tahapannya mulai dari pemotongan mika, kemudian perekatan busa dan pemasangan elastis dengan lem dan semuanya disatukan dengan pin lock atau keling,” kata Fitri, karyawan packing production.
Selanjutnya, face shield yang sudah jadi akan dilakukan proses packing untuk didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Penulis: Mayang Essa
Editor: Arie Noer Rachmawati