Virus Corona di Jawa Timur
Warga Blitar Mengeluh Biaya Pembuatan Surat Bebas Covid-19 Mahal, 'Wong Sudah Lama Tak Kerja'
Warga Blitar mengeluh surat bebas virus Corona mahal. Akui tak mampu mengeluarkan uang sebab sudah lama tak kerja.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM, BLITAR - Sudah susah gegarap pandemi virus Corona ( Covid-19 ), ditambah ketika akan mengurus surat bebas wabah pandemi itu warga harus menggeluarkan uang.
Akibatnya, warga mengeluh karena tak mampu membayar.
Harga untuk melakukan rapid test dianggap mahal.
• Terkuak Alasan Ahmad Dhani Klepek-klepek ke Mulan, 1 Hal Paling Khas, Mulan Geli, Ashanty: Ya Allah
• Sosok Konglomerat yang Buat Hotman Ciut Bertemu, Tak Kuat Lihat Hartanya: Makin Tak Berarti Diriku
Di rumah sakit swasta, negeri atau di laboratorium biayanya rata-rata berkisar Rp 460.000, hanya sekali rapid tes.
"Dari mana kami uang segitu. Wong, kami sudah lama tak kerja karena ada wabah ini. Dan, kami mengurus surat ini rencananya mau kami pakai ke luar kota buat mencari kerja," ujar pria berusia 35 asal Kecamatan Selorejo, Blitar.
Tahu dimintai biaya Rp 400.000, ia akhirnya membatalkannya meski sudah datang ke sebuah rumah sakit swasta.
• Nonton Streaming Drama Korea Extraordinary You Sub Indo Episode 1-32 Lengkap, Download di Sini!
• Anak-anak Didi Kempot Kolaborasi Bareng Betrand Peto, Yan Vellia Teringat Jejak Sang Suami
Memang, surat bebas Covid-19, saat ini sangat dibutuhkan bagi orang yang akan bepergian ke luar kota.
Mereka khawatir di perjalanan atau masuk ke kota orang lain, ada masalah karena tak bisa menunjukkan bukti surat bebas penyakit Covid-19 tersebut.
Namun, yang jadi masalah, itu dikeluhkan warga karena harganya dianggap mahal.
• Kompetisi Liga 1 Bergulir Lagi, Manajemen Arema FC Bakal Koordinasi Bareng Pelatih: Tunggu Jadwal
"Kami kemarin kena Rp 460 ribu saat tes di rumah sakit swasta," tutur bapak berusia 60 yang asal Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat.
Ia minta surat bebas Covid-19 itu karena mau balik kerja ke Bandar Lampung setelah mudik Idul Fitri kemarin.
"Kalau nggak bawa surat ini (bebas Covid-19), kami takut nggak bisa masuk ke bandara," paparnya.
Begitu juga gadis berusia 17 tahun, yang asal Kelurahan/Kecamatan Nglegok ini. Ia mengaku harus membayar Rp 445.000 saat menjalani rapid test di RS swasta kemarin.
"Hasil tes itu, kami bawa ke dinas kesehatan, untuk dibuatkan surat bebas Covid-19. Namun, ya gitu, biaya tesnya kok mahal. Wong, surat itu hanya berlaku tujuh hari. Kalau nggak segera berangkat dan sudah mati, kami ya harus mengurus ulang" ujar mahasiswi di perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur ini.
Tak hanya warga yang akan bepergian namun mereka yang datang dari luar kota juga akan menjalani tes serupa.