Fenomena Gerhana Matahari Cincin Terjadi 21 Juni 2020, Berikut Niat dan Tata Cara Salat Gerhana
Berikut niat dan tata cara salat gerhana ketika fenomena gerhana matahari terjadi.
4. Kemudian rukuk, dengan memanjangkan rukuknya.
5. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang.
Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk yang pertama.
8. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’, kemudian berhenti dengan lama.
9. Kemudian melakukan sujud dengan memanjangkannya, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud lagi.
10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
11. Tasyahud.
12. Salam. (Lihat : Al Mughni karya Ibnu Qudamah 3/313, dan Al Majmu’ karya Imam Nawawi 5/48)
• Besok Ada Fenomena Gerhana Matahari Cincin, LFNU Gresik Observasi di Manyar, Catat Waktunya!
Dikatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat situs resminya, Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Peristiwa ini merupakan satu di antara akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
Gerhana Matahari hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.
Fenomena gerhana matahari cincin dapat terjadi ketika bulan berada tepat di tengah-tengah matahari dan bumi, tetapi ukuran Bulan tampak lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tampak matahari.
Alhasil, pinggiran matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak sebagai bundaran gelap.