Virus Corona di Surabaya
Curhat Pilu Calon Pengantin Rencana Nikahan Pupus karena Pandemi, Terpaksa 'Cancel' Semua Pesanan
Inilah kisah pilu para calon pengantin yang acara nikahannya pupus akibat pandemi Corona. Simak selengkapnya.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebagian calon pengantin memimpikan pesta pernikahan yang meriah, bertabur bunga, ada alunan musik, serta didatangi banyak tamu undangan yang ikut bersuka cita.
Ini pula yang diinginkan Ria Anggraeni, warga Sedati, Sidoarjo.
Rencananya, ia akan menikah pada Jumat (12/6/2020) lalu.
Sayangnya, rencana itu harus pupus karena kondisi pandemi Covid-19.
• Mertua Dijebak Menantu Soal Kepemilikan Sabu Dulu Viral, Bandingnya Kini Diterima, Dibui 15 Tahun
"Rencana nikah harusnya Juni. Maret sudah persiapan, sudah pesan souvernir, undangan juga hampir mau dibuat. Untungnya bisa cancel. Kalau souvernir nggak bisa, terlanjur pesan 300 buah," katanya.
Keputusan cancel itu, setelah memantau perkembangan pada April, jumlah angka pasien Covid-19 semakin meningkat.
"Kalau memaksakan, takut. Belum keluar juga aturan dari pemerintah bagaimana," ujar Ria.
Kendati demikian, ia tetap akan melangsungkan pernikahan.
• Alasan Sebenarnya Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar, Megawati Sebut Keluarga Tak Setujui
• Tragedi Maut Pesta Pernikahan, Satu Keluarga di Semarang Positif Covid-19, Ibu Mempelai Tewas
Ia memilih bulan Agustus mendatang dengan hanya dihadiri keluarga.
"Soalnya lihat teman-teman ada yang nikah di bulan ini. Ternyata aman dan bikin tenang. Akhirnya memutuskan bulan Agustus, hanya akad tanpa resepsi," terangnya.
Menurutnya, pernikahan yang sederhana memudahkan dirinya untuk mengatur segala sesuatu.
Biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih murah karena tidak menggelar pesta besar.
• Aturan Gelar Pernikahan Masa Transisi, Ini Deretan Kewajiban EO-Tamu, Melanggar? Satgas Bertindak
"Pernikahannya akan lebih simpel. Fokus sama keluarga aja. Paling dari pihak mempelai pria hanya ada empat sampai lima undangan. Konsepnya simpel tapi berkesan," ungkap Ria.
Memang ada perbedaan, misalnya menerapkan physical distancing dan memakai masker, mempelai pria juga pakai sarung tangan.
Namun, Ria menganggap hal itu tidak menyusahkan.