Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

WHO Ketok Palu Perbarui Kriteria Pasien Covid-19 yang Dikategorikan Sembuh, Masyarakat Wajib Tahu

WHO perbaharui kriteria pasien Covid-19 yang kini dikategorikan sembuh, perubahan ini berkaitan dengan mulai melemahnya virus tersebut.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Live Science
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM - Kategori untuk pasien Covid-19 yang terupdate akhirnya dikeluarkan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).

WHO ketok palu memastikan kriteria pasien Covid-19 yang bisa dinyatakan sembuh.

Masyarakat seluruh dunia wajib tahu dengan info terbaru satu ini.

Seperti kita ketahui, perkembangan penanganan Covid-19 seantero dunia pun selalu dipantau oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pengakuan Jujur Ahmad Dhani Ceraikan Maia, Bisa Saja Ada 1 Kemungkinan Masa Depan Beda: Pintu Wisdom

Ciri-ciri, Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona dari WHO, Hindari Konsumsi Daging & Telur Mentah
Ciri-ciri, Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona dari WHO, Hindari Konsumsi Daging & Telur Mentah (Instagram @who)

Kali ini, WHO membagikan kabar terbaru penanganan wabah Covid-19.

Dikutip dari laman resmi WHO via Kompas.com, kriteria yang diperbarui itu mencerminkan sejumlah temuan baru.

Satu contoh misalnya bahwa ada pasien yang gejalanya telah sembuh, tetapi mungkin masih menunjukkan hasil positif saat dites swab selama beberapa minggu.

40 Pekerja Asal Papua Pulang ke Jatim, Satu Pekerja Terdeteksi Reaktif Rapid Test Covid-19

Meskipun demikian, WHO menyebut pasien tersebut tergolong rendah kemungkinannya menularkan virus corona ke orang lain.

Dalam pedoman sementara yang diperbarui pada 27 Mei 2020 itu, disebutkan bahwa kriteria tersebut berlaku untuk semua kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Terlepas dari lokasi isolasi dan tingkat keparahan penyakit.

Ilustrasi PDP yang berusaha kabur dari Rumah Sakit
Ilustrasi PDP yang berusaha kabur dari Rumah Sakit (The Star Online via Suar.ID)

Berikut kriteria pemulangannya:

- Pasien dengan gejala: 10 hari setelah menunjukkan gejala, ditambah minimal 3 hari tanpa gejala (termasuk demam dan gejala pernapasan).

- Pasien tanpa gejala: 10 hari setelah dites positif untuk Covid-19.

Sebagai contoh, jika seorang pasien memiliki gejala selama 2 hari, maka pasien dapat dipulangkan setelah 13 hari (10 hari + 3 hari) dari tanggal onset gejala.

Sementara pasien dengan gejala selama 14 hari, pasien bisa dipulangkan 17 hari setelah timbulnya gejala.

Untuk pasien dengan gejala selama 30 hari, pasien dapat dipulangkan 33 hari setelah timbulnya gejala.

Satu Dokter di Kota Malang Positif Covid-19, Masuk Kategori Orang Tanpa Gejala, Kini Dirujuk ke RS

Menurut WHO, pasien Covid-19 bisa dikeluarkan dari isolasi rumah sakit bisa tanpa memerlukan pengujian ulang dengan ketentuan di atas.

Hal itu berbeda dari rekomendasi awal WHO yang mengharuskan pasien untuk pulih secara klinis dan memiliki dua hasil tes swab negatif dari sampel berurutan yang diambil setidaknya 24 jam terpisah.

Kendati demikian, WHO mempersilakan bagi negara-negara untuk tetap menggunakan kriteria pertama (setelah dua kali tes PCR negatif) atau kriteria pemulangan pasien dari isolasi yang terbaru.

Ilustrasi keluarga bawa jasad PDP tanpa peti pakai ambulans
Ilustrasi keluarga bawa jasad PDP tanpa peti pakai ambulans (Tribunnews)

Dalam konsultasi dengan pakar global dan negara anggota, WHO mengatakan bahwa rekomendasi awal menimbulkan beberapa tantangan.

Menurut dia, isolasi untuk pasien dengan deteksi RNA virus yang berkepanjangan setelah gejala hilang bisa terlalu lama.

Kondisi itu dinilai akan memengaruhi psikologis pasien, masyarakat, dan akses ke perawatan kesehatan.

WHO juga menyebut bahwa kapasitas pengujian di sejumlah negara yang tidak mencukupi untuk memenuhi kriteria awal pemulangan pasien.

Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Artinya, dengan tidak memerlukan dua kali tes untuk pembuktian negatif, alat testing bisa lebih dimanfaatkan untuk testing kasus.

Tantangan-tantangan ini dan data yang baru tersedia tentang risiko penularan virus corona memberikan kerangka kerja untuk memperbarui waktu pemulangan pasien yang pulih dari isolasi di dalam dan di luar fasilitas perawatan kesehatan.

Meski demikian, WHO tetap terus meninjau literatur ilmiah tentang virus corona melalui Divisi Sains dan tim teknis Covid-19.

WHO mendorong komunitas ilmiah untuk mengumpulkan bukti tambahan guna lebih meningkatkan kriteria lebih lanjut.

Artikel di atas telah tayang sebelumnya di Kompas.com dalam judul  WHO Perbarui Kriteria Pasien Sembuh Covid-19, Tidak Perlu Dua Kali Swab Negatif

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved