Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nus Kei Komentari Hijrahnya Sang Keponakan, Kuasa Hukum John Kei Beri 'Larangan': Tuhan yang Jawab!

Ketua Tim Kuasa Hukum John Kei, Anton Sudanto menanggapi ucapan Nus Kei, paman kliennya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
WARTA KOTA Nur Ichsan / TRIBUNNEWS Jeprima
Kolase foto Nus Kei (Kiri) dan John Kei (kanan). 

TRIBUNJATIM.COM - Ketua Tim Kuasa Hukum John Kei Anton Sudanto, menanggapi ucapan Nus Kei paman kliennya.

Itu terkait Nus Kei yang mengomentari hijrahnya John Kei.

Anton Sudanto memberi larangan ke Nus Kei.

Cerita John Kei dan Ratusan Anak Buah, Saya Suruh ke Neraka, Mereka Pergi, Dimulai Ketika Ia Bebas

Melansir dari TribunWow ( grup TribunJatim.com ), baru-baru ini, Anton Sudanto meminta supaya Nus Kei tidak membawa-bawa persoalan hijrah dari kliennya.

Anton Sudanto mengatakan terkait hijrah itu urusan dari John Kei pribadi bersama Tuhannya.

Menurutnya, Nus Kei tidak berhak untuk ikut mengomentari hal tersebut.

Hal ini disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Rabu (24/6/2020).

Ketua Tim Kuasa Hukum John Kei, Anton Sudanto menagih kata damai yang sempat disampaikan oleh korban penyerangan, Nus Kei.
Ketua Tim Kuasa Hukum John Kei, Anton Sudanto menagih kata damai yang sempat disampaikan oleh korban penyerangan, Nus Kei. (Youtube/Apa Kabar Indonesia tvOne)

"Jadi begini Bung Nus, terkait hijrah tadi yang Bung bilang, jangan melebihi tugas," kata Anton Sudanto.

"Jangan Bung ini seolah Tuhan bahwa dia tidak hijrah, dia hijrahnya begini, tidak," sambungnya.

Dirinya mengatakan bahwa John Kei sendiri tidak pernah gembor-gembor terkait rencana hijrahnya.

Dikatakannya, bahwa perkara hijrah biarlah menjadi urusan diri pribadi John Kei.

Dan menurutnya, biarkan orang lain yang nantinya memberikan penilaian.

Cerita John Kei di Nusakambangan, Dirantai dan Jalan Jongkok di Penjara, Akui Tobat: Dibentuk Tuhan

"Bung John tidak pernah cerita ke siapapun bahwa dia hijrah-hijrah di pengen damai, dia pengen benar, tidak," kata Anton.

"Tapi kami keluarganya, adik-adiknya, dan masyarakat sekitarnya yang melihat," imbuhnya.

Anton juga meminta supaya Nus Kei tidak mudah menyimpulkan sendiri perbuatan yang dilakukan John Kei.

"Jadi jangan juga menjudge seperti itu, hijrah itu biarlah Tuhan yang menjawab apakah bisa diampuni orang ini, apakah bisa dihapuskan dosa-dosanya, pungkasnya.

Momen John Kei Menangis karena Merasa Berdosa Pernah Terekspos, Soal Istri & Anak, Tobat, Bahagia

Sebelumnya, Nus Kei mengatakan tidak percaya bahwa John Kei yang juga merupakan keponakannya itu sudah hijrah dan bertobat dengan meninggalkan semua perbuatan buruknya.

Dirinya lantas menyinggung kejadian brutal yang dilakukan oleh kelompok John Kei pada Minggu (21/6/2020).

Menurutnya, hal itu bukti bahwa John Kei belum benar-benar hijrah.

"Apanya yang hijrah, faktanya terjadi pada hari Minggu lalu, kalau hijrah, hijrah betul ngapain lagi kumpul-kumpul orang, anak-anak," kata Nus Kei.

"Apanya yang hijrah, jiwa, batin ataukah fisik?"

"Saya tidak melihat, karena saya mengikuti, tidak ada perubahan sama sekali," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 5.33

Kronologi Penyerangan Kelompok John Kei, Nus Kei Targetnya

Sekelompok anak buah John Kei sebelumnya menyerang rumah Nus Kei di Cluster Australia, Minggu (21/6/2020) siang.

Menurut polisi, para anak buah John Kei mencari Nus Kei untuk dibunuh.

Saat itu, mereka tidak menemukan Nus Kei karena sedang tidak ada di rumah.

Nus Kei mengaku sedang pergi menjenguk kerabatnya berinisial AR yang terluka akibat serangan anak buah John Kei di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, sesaat sebelum penyerangan di rumah Nus Kei.

Oleh karena itu, anak buah John Kei hanya bertemu istri dan anak-anak Nus Kei saat melakukan penyerangan.

"Saya di rumah, saya abis gym (olahraga), terus masuk ke dalam rumah. Saya baru ambil vitamin dan susu lalu ditelepon adik saya (AR) yang kepotong itu jarinya di sana (Cengkareng). Makanya saya keluar (melihat kondisi AR)," kata Nus Kei.

Obrolan John Kei dan Nus Kei Sebelum Penyerangan Terkuak: Masalah Kita Berdua, Selesaikan Berdua

Nus Kei tak menyangka John Kei nekat menyerang rumahnya.

Padahal, keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan sebagai paman dan keponakan.

Kepada polisi, John Kei mengaku menyerang pamannya karena kecewa atas pembagian hasil jual tanah di Maluku.

"Saya enggak berpikir kalau mereka nanti bakal kesini," ungkap Nus Kei.

Memori Kelam John Kei Awal Mula Hilangkan Nyawa Orang di Umur 22 Tahun: Niat Saya Enggak Bunuh Dia

Berdasarkan rekonstruksi, enam anak buah John Kei disebar ke Cengkareng dan 25 orang disebar ke Green Lake City untuk menyerang kelompok Nus Kei.

Semua anak buah John Kei menuju lokasi dengan mengendarai mobil.

Penyerangan di Green Lake City menyebabkan satu orang petugas sekuriti perumahan mengalami luka karena ditabrak anak buah John Kei.

Korban lain, satu pengendara ojek online, tertembak di bagian kaki.

Saat itu, anak buah John Kei sempat melepaskan tujuh kali tembakan.

Sementara itu, penyerangan di Cengkareng menyebabkan satu anak buah Nus Kei berinisial ER tewas dan satu orang lainnya terluka.

Siapa John Kei? Godfather Jakarta yang Kini Kembali Ditangkap Polisi, Pernah Masuk Penjara Khusus

Polisi kemudian menangkap John Kei dan para anak buahnya.

John Kei dan 29 anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyerangan, penganiayaan, dan pembunuhan berencana.

Belakangan, seorang anak buah John Kei menyerahkan diri ke polisi di Depok.

Ia mengaku ikut dalam penyerangan.

Mereka dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 169 KUHP, Pasal 170 KUHP, dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kuasa Hukum Minta Nus Kei Tak Bawa-bawa soal Hijrah John Kei: Biarlah Tuhan yang Menjawab dan Kompas.com dengan judul Nus Kei Mengaku Maafkan John Kei dan Siap Dikonfrontasi.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved