Warga di Dua Perumahan Sidoarjo ini Tolak Jalan Perumahan Jadi Akses Mutiara City
Puluhan warga perumahan Mutiara Regency dan Pondok Mutiara Harum Sidoarjo memasang sejumlah spanduk dan baliho di pintu gerbang dan akses utama
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Puluhan warga perumahan Mutiara Regency dan Pondok Mutiara Harum Sidoarjo memasang sejumlah spanduk dan baliho di pintu gerbang dan akses utama perumahan tempat mereka tinggal, Sabtu (27/6/2020).
Sejak pagi, mereka bersama-sama memasang beberapa spanduk dan beramai-ramai menandatangani spanduk penolakan itu. Bahkan, mereka juga membuat sebuah baliho besar.
Baliho yang disiapkan di dalam perumahan itu kemudian diangkat bersama-sama dan dipasang di pinggir Jalan Raya Jati, persis di sebelah pintu utama perumahan.
Baliho dan spanduk itu berisi penolakan dan protes terhadap rencana Mutiara City, super blok yang berada di belakang dua perumahan itu, menggunakan akses jalan utama dua perumahan tersebut.
"Warga menolak dan melarang pemanfaatan akses perumahan ini untuk semua kegiatan Mutiara City. Termasuk dalam proses pembangunan atau saat sudah beroperasi nanti," kata Mardjuki Winarno, warga Mutiara Harum di sela kegiatan.
Selama ini pengembang Mutiara City sudah mulai melakukan pengurukan. Tapi kendaraan angkutan urukan lewat jalan kampung, bukan melintasi dua perumahan tersebut. Tembok pembatas masih berdiri tegak.
• Cerita Perjuangan Nenek di Gresik Sembuh dari Covid-19, Konsumsi Obat Penambah Nafsu Makan
• Gerak-gerik Aneh di Korea Utara, Kim Jong Un hingga Corona, Kini Dibicarakan Semua Kepala Negara
• UPDATE CORONA di Indonesia Sabtu 27 Juni, Pasien Positif Bertambah 1000 Lebih, 112 Daerah Zona Hijau
"Tapi warga mulai resah, karena dari beberapa promosi yang dilakukan Mutiara City, mereka akan memanfaatkan jalan ini sebagai akses utamanya," sambung Mardjuki.
Warga semakin resah setelah mendapat kabar bahwa pengurus RW sudah mengizinkan rencana itu. Padahal, banyak warga yang menolak. Apalagi, disebutnya, selama ini tidak semua warga diajak bermusyawarah tentang itu.
"Kami tidak menghalangi Mutiara City membangun perumahan, apartamen, dan apapun itu. Tapi warga tidak mau alias menolak jika jalan perumahan ini dijadikan akses utamanya," timpal Rohmadi, warga Mutiara Regency kepada TribunJatim.com.
Ada beberapa alasan penolakan itu. Pertama, jalanan perumahan yang tidak terlalu lebar itu akan krodit, akses ke jalan utama juga bakal lebih macet karena selama ini saja sudah kerap macet di saat-saat tertentu.
Ditambah lagi, perumahan itu berstatua regency, yang sejak awal menjanjikan kenyamanan dan keamanan penghuninya.
"Nah kalau jadi akses jalan utama menuju perumahan lain, apalagi ada apartamen, mal, dan sebagainya, bakal seperti apa jalanan di sini," lanjutnya kepada TribunJatim.com.
Atas berbagai keresahan itu, warga pun memutuskan melakukan penolakan. Mereka berulang kali menegaskan, protes keras ini benar-benar menolak. Bukan karena minta kompensasi atau sebagainya. Menolak.
Terpisah, pengembang Mutiara City mengakui bahwa selama ini sedang melakukan pengurukan di area yang berada di belakang Mutiara Regency. Namun dalam tahap ini baru akan membangun perumahan, belum ke apartemen atau mal.
"Tentang apartemen, mal, dan sebagainya itu kita menyesuaikan RTRW (rencana tata ruang wilayah) Sidoarjo. Tapi sekarang masih proses pembangunan perumahan," kata Dhuhri Permata, perwakilan Mutiara City saat dikonfirmasi.