Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tren Gowes Selama Pandemi Jadi Peluang Bisnis, 2 Warga Lamongan Sulap Sepeda Bekas, Dijual Jutaan

Sejak pandemi Covid-19, kemauan sebagian besar masyarakat untuk berolahraga meningkat, termasuk olah raga bersepeda.

SURYA/HANIF MANSHURI
Hengky Cut Purnama memoles sepeda bekas, Minggu (28/6/2020) 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sejak pandemi Covid-19, kemauan sebagian besar masyarakat untuk berolahraga meningkat, termasuk olah raga bersepeda.

Tingginya masyarakat bersepeda, sampai-sampai tak perduli memakai sepeda angin keluaran lama. Bahkan kini banyak yang memburu sepeda angin model lama. 

Tren sepeda bekas itu menjadi peluang bisnis bagi sebagian orang, tak terkecuali bagi Hengky Cut Permana, warga Lamongan Jawa Timur.

Ia pun membuka jasa modifikasi sepeda bekas.

UPDATE Harga Sepeda Lipat Terbaru, Mulai Rp 1 Jutaan hingga Rp 5 Juta, Ada Merek Pacific dan Polygon

Di tangan Hengky, sepeda bekas yang diburunya itu disulap menjadi sepeda yang cukup menarik pembeli. 

Kemampuan Hengky memodifikasi sampai bentuk dan warna cat yang disemprotkan ke bangkai sepeda, mensembrani pecinta sepeda untuk membelinya. 

"Sedang ramai dan banyak pegowes pemula yang ramai-ramai membeli sepeda. Tidak hanya sepeda baru, sepeda bekas pun jadi buruan," kata Hengky kepada TribunJatim.com, Minggu (28/6/2020).

Untuk menarik pembeli, agar penampilan sepeda bekas tak kalah menarik dengan sepeda baru, Hengky bersama temannya, Acong, mempermaknya. Baik pengecatan ulang hingga menambah berbagai aksesoris agar tampil lebih kece.

Apa yang dilakukan Hengky sekarang ini tak lepas dari pemahamannya membaca peluang.

Bahkan ada juga sepeda dihasilkannya harganya bisa seimbang dengan sepeda baru. 

"Saya sama Acong tergerak kenapa harus sepeda baru, sepeda rongsokan dimodif juga bisa," ungkapnya. 
Bakat memodifikasi sepeda rongsokan,  

Ia bersama Acong sama-sama mempunyai hobi  hobi memodifikasi motor, bahkan  sering ikut kontes.

Tingkah Tak Biasa Ardi Bakrie Demi Nia Ramadhani, Latihan Goyang 2 Hari 2 Malam: Lemesin Yuk Guys

"Modal pengalaman itu saya kembangkan memodifikasi sepeda angin rongsokan," ungkapnya. 

Hengky juga berbagi rizki, modifikasi sepeda tidak ia lakoni sendiri. 

Tapi melibatkan beberapa teman yang punya keahlian. Ada tukang las sendiri, tukang cat dan lainnya.

"Bagi-bagi rizkilah sesama teman," katanya. 

Hengky sejatinya belum lama bergelut modifikasi sepeda angin. 

1 Orang yang Tak Bisa Dimaafkan Ashanty, Baru Saja Sakiti Keluarganya, Lihat Reaksi Anang Hermansyah

Ia baru memulai usaha pada April 2020. Keduanya berburu sepeda bekas di beberapa pengepul barang rongsokan.

Setelah didapat jenis sepeda yang diincar, proses modifikasi pun dimulai.

Pertama mengerjakan 3 unit sepeda, setelah selesai dan siapa pakai,  ternyata banyak orang yang berminat membeli.

Hasil yang cukup menjanjikan dari usahanya, mengharuskan Hengky dan Acong untuk terus berburu rongsokan sepeda angin. 

Hengky Cut Purnama memoles sepeda bekas, Minggu (28/6/2020)
Hengky Cut Purnama memoles sepeda bekas, Minggu (28/6/2020) (SURYA/HANIF MANSHURI)

"Uniknya ada juga yang nekat membeli sepeda yang baru setengah jadi saya garap," katanya. 

Namun menurut Hengky, sepeda yang ia modifikasi kebanyakan adalah jenis sepeda lipat. Dan baru-baru ini mulai ada yang masuk minion, minitrack.

Harga yang dipatok Hengky untuk sepeda modifikasinya cukup bervariasi, disesuaikan dengan jenis dan kualitas onderdil maupun aksesoris yang dipakai serta tingkat kesulitan saat penggarapannya.

Bagi yang hanya membutuhkan jasanya ditambah spare part untuk memodifikasi, biayanya mulai Rp 1,5 juta sampai 3,5 juta. Tapi kalau semuanya dari modal Hengky, harganya bisa Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

Tren gowes selama pandemi menjadi peluang bisnis.
Tren gowes selama pandemi menjadi peluang bisnis. (SURYA/HANIF MANSHURI)

"Istilah bawa rupa ada harga. Ada kelas menengah ke bawah dan menengah  atas. Menyesuaikan keinginan dan kemampuan finansial pembeli," ungkapnya.

Yang pesan wajib bayar DP minimal 50 persen dari harga, dan dalam waktu 2 pekan bisa diambil. 

Soal warna dan aksesoris sesuai keinginan pelanggan, terus nanti baru dihitung total biayanya berapa. 

"Kalau misalnya biayanya melebihi budget, kita carikan alternatif pengganti aksesorisnya. Jadi harganya cocok sama budget," ucap Hengky.

Gowes menjadi tren selama pandemi. Banyak warga memburu sepeda untuk berolahraga
Gowes menjadi tren selama pandemi. Banyak warga memburu sepeda untuk berolahraga (SURYA/HANIF MANSHURI)

Kini sudah banyak penggemar olahraga pegowes pemula yang menggunakan jasa modifikasi sepeda yang dikerjakan Hengky Cs.

Ada puluhan sepeda yang sudah terjual, dan kini ia sedang mengerjakan 10 unit sepeda rongsokan.  

Hengky menambahkan, pembeli sepeda bekas hasil modifikasinya tidak hanya berasal dari wilayah Lamongan, namun juga dari luar kota. Ada dari Surabaya, dan Depok.

Pemasaran melalui media sosial Facebook di grup sepeda lipat pada akun Hengky C. Permana cukup efisien.

Makanya sampai ada juga pembeli  dari Papua.

Penulis: Hanif Manshuri

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved