Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BPDPKS Dekati Generasi Milenial, Bantu Sebarkan Informasi Positif Industri Sawit Nasional

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai satu tokoh utama ekosistem sawit nasional terus berupaya mendekatkan industri sawit.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Seorang petani sedang keluar dari kebun sawit di daerah Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai satu tokoh utama dalam ekosistem sawit nasional terus berupaya mendekatkan industri sawit dengan masyarakat.

Terutama pada kalangan milenial yang notabene merupakan calon penerus masa depan negara ini di masa mendatang.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrahman, mengatakan salah satu karakteristik khas yang melekat pada generasi milenial, di antaranya adalah kedekatannya dengan dunia digital.

Inovasi dari Bahan Kelapa Sawit Digenjot untuk Kembangkan UKM Batik Indonesia

Inovasi Beton Berbahan Kelapa Sawit Tim WcFlurry ITS Surabaya Raih Juara 3 di Ajang Internasional

Tim WcFlurry ITS Surabaya Manfaatkan Limbah Kelapa Sawit Jadi Bahan Beton SCC, Simak Keunggulannya!

"Selain itu, generasi milenial juga ditandai dengan kemampuannya mengakses informasi dalam jumlah banyak pada waktu yang relatif singkat," kata Eddy, Senin (29/6/2020).

Interaksi komunikasi antar generasi milenial sangat intens dengan penggunaan sarana komunikasi yang beragam. Dengan kondisi tersebut generasi milenial dapat menjadi medium penyebarluasan informasi yang cukup efektif di dalam negeri.

"Termasuk juga terkait informasi tentang industri sawit nasional," tambah Eddy.

Memilih fokus pada pasar generasi muda, BPDPKS kembali menggelar kegiatan Digital Talk Show (Digitalk) untuk memfasilitasi kalangan millennial agar dapat mengenal industri sawit secara lebih lengkap dan komprehensif.

Setelah digelar untuk Kota Medan, Sumatera Utara, pada awal bulan, kini BPDPKS memilih wilayah Kalimantan sebagai sasaran berikutnya.

Meski digelar secara virtual, namun BPDPKS tetap membatasi wilayah kepesertaan dengan harapan dapat lebih fokus dalam menyampaikan data dan fakta terkait perkembangan industry sawit di Indonesia.

"Selanjutnya, event akan terus digelar untuk berbagai kota lain secara bergantian, sehingga dapat menyapa lebih banyak lagi kalangan milenial di berbagai kota di Indonesia," lanjut Eddy.

Dengan menggelar rangkaian acara ini, BPDPKS berharap dapat turut mendorong generasi millennial Indonesia untuk semakin mengenal dan lalu bangga terhadap keberadaan industri sawit, sebagai salah satu kekuatan utama Indonesia dalam hal pemanfaatan energi di masa mendatang.

Ini sekaligus bargaining position di tengah interaksinya di dunia internasional.

"Karena dukungan dari masyarakat luas masih terus menjadi pekerjaan rumah bagi industri sawit nasional untuk dapat tampil menjadi ‘tuan rumah’ di negerinya sendiri," lanjut Eddy.

Maraknya kampanye negatif terhadap komoditas sawit yang muncul secara terus menerus dengan isu-isu yang berubah-ubah, seakan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri sawit dalam negeri untuk terus bersemangat dalam membagikan data dan fakta positif terkait perkembangan sawit di Indonesia.

Terkait segmentasi masyarakat, kelompok millenial memang hampir selalu menjadi sasaran berbagai pihak dalam menjalankan misinya, mulai dari upaya promosi, kampanye hingga menjadikannya sebagai target pasar.

"Hal ini tak lepas dari jumlahnya yang mencapai 88 juta jiwa hingga tahun 2018 lalu, atau mencapai 33,75 persen dari total populasi masyarakat Indonesia secara keseluruhan," jelas Eddy.

Dengan data tersebut, maka dapat dipastikan bahwa kelompok usia 17 – 39 tahun itu merupakan generasi terbanyak pada periode bonus demografi tahun 2020 - 2030

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved