Anak Curiga Bapak Tak Kunjung Pulang, Disusul ke Sawah Lihat Ayah Tak Gerak, Sang Putra Menjerit
Seorang kakek di Blitar tewas saat ditemukan oleh anak kandungnya di sawah. Belum diketahui pasti penyebab kematian kakek tersebut.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Belum diketahui penyebabnya, Slamet (67), warga Dusun Jingglong, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas di pinggir sawahnya, Jumat (3/6/2020) siang.
Saat ditemukan, jasadnya tersandar di perengan sawahnya.
"Belum diketahui penyebabnya namun kata anaknya, korban punya riwayat penyakit jantung dan liver," tutur Iptu Tri Wahyudin Kapolsek Gandusari.
• Kasus Penyebaran Covid-19 di Sidoarjo Masih Tinggi, Jam Malam Diketati Lagi di Titik Check Point
Menurutnya, kejadian itu diketahui pertama kali oleh anaknya sendiri, Miseno (40).
Saat itu, anaknya sengaja menyusul bapaknya ke sawah karena hingga siang hari atau pukul 12.30 WIB, belum pulang.
Pamitannya, korban memang ke sawah, untuk menunggui padinya, agar tak dimakan.
• Inikah Pesan Terakhir Aleesya untuk Laudya? Diposting Erra Fazira, Panggilan Khusus Bella Terekspos
• Maia Estianty Ingin Senangkan Suami Dengan Bikin Steak, Harga Daging Bikin Dul Syok: Mahal Banget
"Katanya, saat berangkat ke sawah, bapaknya belum sempat sarapan. Bisanya, kalau ke sawah belum sarapan, ia sempat pulang pukul 09.00 WIB," paparnya.
Karena hingga pukul 12.00 WIB, korban belum juga pulang, sehingga membuat anaknya, menyusulnya ke sawah.
Sawahnya hanya berjarak beberapa meter dari belakang rumahnya.
• VIRAL Kisah Pasangan Awalnya Dikira Sejenis, Semua Terbantah saat Nikah, Ceweknya Disoroti: Pangling
Tiba di sawah, Miseno memangil-manggil bapaknya karena tak terlihat.
"Akhirnya, dicari dan ditemukan korban seperti orang terduduk dengan bersandar galengan (gundukan tanah sawah)," ujarnya.
Dipanggil-panggil tak ada respons, anaknya burui-buru mengeceknya.
Begitu dipegangi tangannya dan tak bergerak, Miseno langsung menjerit histeris.
Sesaat kemudian, warga berdatangan.
Penulis: Imam Taufiq
Editor: Arie Noer Rachmawati