Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ketua DPRD Gresik Telfon Kadinkes Saat Sidak di Antrean Rapid Test Calon Mahasiswa

Ketua DPRD Gresik melakukan inspeksi mendadak di laboratorium klinik yang berada di jalan Panglima Sudirman, Jumat (3/7/2020)

Editor: Januar
Istimewa
Gus Yani saat telepon Kadinkes soal rapid test 

"Kami belum menyiapkan apa-apa. Kami jelas kelabakan. Kalau rapid test habis terpaksa kami tolak," kata dia.

Dikatakannya, pada hari ini harga yang ditawarkan untuk melakukan rapid test masuk dalam harga promo. Berlaku hingga sepuluh hari mendatang.

"Harga Rapid Test 199 ribu berlaku mulai tanggal 1 kemarin sampai tanggal 13 Juli besok," bebernya.

Melihat situasi yang ada, Gus Yani menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tidak siap sama sekali. Bahkan lamban dalam merespon situasi yang ada saat ini.

"Pemkab tidak siap, kurang serius. Kasihan mereka yang mau ikut UTBK tanggal 5 besok. Mestinya mereka bisa belajar jelang tes tapi waktunya tersita," terangnya.

Lanjut Gus Yani, Pemkab harusnya hadir. Jangan kalah dengan swasta yang memberi diskon kepada calon mahasiswa baru ini.

"Pemkab harus hadir, swasta saja bisa bahkan lebih murah," tegasnya.

Tak lama Gus Yani langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik drg Saifudin Ghozali melalui sambungan seluler pribadinya.

Akhirnya melalui sambungan seluler, puskesmas di Gresik bisa membuka layanan rapid test bagi para calon mahasiswa baru.

"Tadi saya telfon Puskesmas Sukomulyo, Manyar, Sidayu dan Driyorejo siap melayani mulai besok jam 09.00 Wib," pungkasnya.

Menurutnya, pemkab harus hadir karena biaya rapid test cukup mahal. Laboratorium klinik saja hadir dengan harga promo.

"Pemerintah harus hadir. Ini bagian tanggung jawab pemerintah yang mana adik-adik kita mau mengikuti UTBK di Surabaya, maupun daerah lain," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved