Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Alasan Vaksin Corona Indonesia Cuma Diberi ke Orang Terpilih Saja, Padahal Faktor Penentu Hidup-Mati

Mari menyimak alasan pemerintah memutuskan vaksin Corona di Indonesia hanya bisa diberikan ke orang terpilih, apakah anda termasuk salah satunya?

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Kolase Kompas.com
2 WNI Positif virus corona keterangan lengkap disampaikan Jokowi bersama Menkes 

TRIBUNJATIM.COM - Ternyata, vaksin Corona Indonesia tak bisa sembarangan orang yang dapat.

Di negara kita, ada alasan vaksin Corona Indonesia cuma diberi ke orang terpilih saja.

Apa yang mendasari hal tersebut? Apa alasan pemerintah membentuk aturan semacamnya?

Jika kelak pemberian vaksin Covid-19 sudah dilakukan, berharaplah Anda termasuk orang terpilih untuk mendapatkannya.

Lantas, seperti apa orang-orang yang pantas dan bisa mendapatkan vaksin Corona?

Kabar Baik! Akhirnya China Siap Produksi Massal Vaksin Corona Dunia, 99 Persen Efektif, Beredar 2021

Dikutip TribunJatim.com dari Intisari, pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi menyatakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 hanya akan diberikan pada orang-orang yang terpilih.

Pernyataan tersebut dilontarkan saat Kemenristek mengumumkan harga vaksin Covid-19.

Lalu, apa alasan pemerintah Indonesia tidak memberikan vaksin Covid-19 kepada seluruh warganya? 

Seperti kita ketahui, hingga saat ini negara-negara di dunia sedang berusaha keras menemukan vaksin Covid-19.

Kapan Vaksin Corona Buatan Indonesia Selesai? Pemerintah Kejar Target, Menristek Kuak Perkembangan

Penemuan vaksin tersebut diharapkan dapat dilakukan secepat mungkin dan tentu saja dapat disalurkan secepatnya ke setiap orang di dunia.

Sebab, seperti kita ketahui, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia, dan membuat perekonomian semua negara anjlok.

Memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat mengembangkan vaksin ini.

Ketua Konsorsium Penelitian dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti memperkirakan apabila vaksin virus corona sudah tersedia, harganya berkisar Rp 75.000 per orang.

Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

“Jika harga vaksinnya sekitar USD5 atau Rp75.000, maka kita butuh setidaknya Rp 26,4 triliun,” ujarnya dalam telekonferensi pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7).

Pihaknya menjelaskan, perkiraan biaya tersebut dihitung berdasarkan rumus atau formula viro yang akan menghitung berapa orang yang perlu divaksin.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved