Virus Corona
Pernikahan Berakhir Nestapa, Pria Tewas 2 Hari Seusai Nikah karena Corona, Nyaris 100 Orang Positif
Sebuah pernikahan berakhir nestapa baru-baru ini terjadi karena virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Dua hari setelah pernikahan yang digelar pada 15 Juni tersebut, kondisinya memburuk dan dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Pemerintah Patna menyatakan, terdapat pelanggaran masif yang dilakukan keluarga mempelai, meski korban sudah menunjukkan gejala.
Salah satunya, upacara itu melanggar aturan soal social distancing dan juga larangan menggelar pertemuan lebih dari 50 orang.
• Malam Pertama 48 Jam Berujung Kematian, Istri Tewas karena Ulah Mengerikan Suami, Baru 8 Hari Nikah
Dalam peristiwa lain yang terjadi di India, kakek pengantin pria meninggal dan 14 tamu positif Covid-19 buntut pesta di Bhilwara.
Pemerintah Negara Bagian Rajasthan memerintahkan ayah pengantin membayar biaya fasilitas karantina dan medis senilai 6.800 poundsterling (Rp 120.5 juta).
Pengadilan distrik juga menyatakan, segala pengeluaran lain di masa mendatang nantinya bakal diambil dari pihak pengantin sebagai hukuman.
Pasien Corona Santai ke Warung, 7 Gelas Pelanggan Pecah Ditinggal Lari, Ketahuan karena Bekas Infus
Melansir dari TribunSolo ( grup TribunJatim.com ), lantaran sangat ingin meminum secangkir teh, seorang pasien Covid-19 nekat keluar rumah sakit hanya untuk ke warung.
Kejadian ini terjadi di sebuah Rumah Sakit Swasta, Jalan Mysuru di India.
Dikutip dari India Times, pasien berusia 73 tahun itu dipindahkan ke rumah sakit di Jalan Mysuru pada Selasa malam waktu India.
Dia dipindahkan dari rumah sakit lainnya setelah dinyatakan positif Covid-19.
• VIRAL Kisah Pasangan Awalnya Dikira Sejenis, Semua Terbantah saat Nikah, Ceweknya Disoroti: Pangling
Sesampainya di rumah sakit, pasien itu meminta dibuatkan teh kepada staf tepatnya pada pukul 5 pagi waktu setempat.
Usut punya usut, teh yang diharapkan tidak kunjung datang hingga pukul 7.30 pagi.
Pasien lansia ini merasa gelisah karena keinginanya tidak segera dibawakan staf rumah sakit.
Hilang kesabaran, pasien ini akhirnya melepas peralatan medis yang menempel di tubuhnya dan beranjak turun dari tempat tidur.