Berita Arema FC
Kabar Duka, Mantan Asisten Pelatih Arema Meninggal Dunia
Arema FC kembali berduka. Setelah kehilangan KH Abdul Wahid Ghozali, Arema kembali harus kehilangan sosok yang pernah berjasa.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Arema FC kembali berduka.
Setelah kehilangan KH Abdul Wahid Ghozali atau sosok ustad yang dekat dengan Arema, hingga dipanggil Gus Wahid Arema, Arema kembali harus kehilangan sosok yang pernah berjasa.
Slamet Pramono mantan asisten pelatih Arema di era Galatama meninggal dunia, Sabtu (4/7/2020) kemarin malam diusia 75 tahun karena sakit diabetes.
"Kami mendapatkan informasi kalau beliau meninggal dunia pada Sabtu malam ini pukul 19.30 WIB," kata Media officer Arema FC, Sudarmaji.
Semasa hidup, Slamet pernah menjadi bagian Timnas Indonesia sebagai gelandang serang tahun 1965-1976.
• Jawaban Risma saat Surabaya Disebut Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Wuhannya Indonesia
• Permudah Daftar dan Pengesahan BUBH Lewat AHU Online, Daftar PT Cuma Butuh Sehari Saja
Almarhum juga pernah membela Persema Malang hingga Persebaya Surabaya tahun 1976-1985.
Setelah itu Slamet menjadi asisten pelatih Arema pada era Galatama tahun 1987/1988, 1988/1989, 1989/1990, 1990/1992.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya beliau, apalagi beliau meninggalkan catatan penting bagi Arema di era Galatama," ujarnya.
• Kesulitan Rapid Test di Daerah Asal, Peserta UTBK Pilih Rapid Test di Unair
• Unair Siapkan 7.000 Alat Rapid Test, Bantu Peserta UTBK di Surabaya yang Kesulitan Tes Covid-19
Sementara itu mantan Manager Arema di era Galatama sekaligus tokoh pendiri, Ovan Tobing memiliki kenangan tersendiri pada sosok Slamet Pramono.
Menurut Ovan, selain sebagai asisten pelatih, Slamet Pramono kala itu juga menjadi peletak dasar karakter keras Arema.
• Unair Siapkan 7.000 Alat Rapid Test, Bantu Peserta UTBK di Surabaya yang Kesulitan Tes Covid-19
• 2 Bandit Terekam CCTV Gasak Motor di Toko Swalayan Tandes, Cuma 12 Detik Bobol Kunci Lalu Kabur
"Sebagai asisten pelatih Arema, karakter berani dan kerasnya tetap ada, tertularkan ke pemain-pemain di era Galatama. Sebagai pemain almarhum tipikal pemain berani. Sebagai gelandang, umpannya terukur, enak buat kawan-kawannya. Eksekusi bola mati, amat titis," terang Ovan Tobing.