Virus Corona di Surabaya
Unair Siapkan 7.000 Alat Rapid Test, Bantu Peserta UTBK di Surabaya yang Kesulitan Tes Covid-19
Bantu peserta UTBK yang kesulitan mendapat test rapid. Prof Mohammad Nasih mengatakan Universitas Airlangga menyediakan sekitar 7.000 rapid test.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Upaya pusat UTBK di Surabaya untuk membantu peserta UTBK mendapat test rapid dilakukan Universitas Airlangga dengan menyediakan sekitar 7.000 rapid test kit.
Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih mengatakan pihaknya menerima banyak bantuan rapid test kit dari berbagai mitra Unair.
Mulai dari dosen, manajemen, puskesmas, BPBD Jatim hingga BIN.
• VIRAL Penjual Rujak di Madura Mirip Syahrini, Pembelinya Ratusan & Antre Berjam-jam, Lihat Sosoknya
• Pria Mabuk Aniaya Penjaga Portal Covid-19 di Kediri, Marah Tak Dibukakan Pintu, Gini Kronologinya
"(Sekarang ini) sudah ada 6.500 sampai 7.000 rapid test kit. Tidak hanya untuk Unair, nanti kami distribusikan ke ITS, UPN dan mitra pusat UYBK di Surabaya yang membutuhkan kit ini," ujarnya saat ditemui di Airlangga Convention Center, Minggu (5/7/2020).
Pada sesi pertama UTBK di Unair, lanjut Nasih, sudah ada 60 peserta yang menjalani rapid test dari dua lokasi rapid test gratis di Kampus B dan C.
"Kalau satu hari bisa 100-200 peserta, kami optimis bisa melayani rapid test untuk peserta UTBK yang kesulitan ini," ucapnya.
• Wali Kota Malang Puji Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Fakultas Kedokteran UB: Bisa Jadi Contoh Ini
• Nekat Ambil Jenazah Pasien Corona, Pria di Balongpanggang Positif Covid-19, Lihat Nasib Warga Lain
Pihak Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pimpinan daerah lain.
Yang kemudian memfasilitsi bantuan rapid test untuk warganya yang mau mengikuti UTBK. Seperti di Gresik, Sidoarjo sampai Kediri.
"Usaha dulu, kalau kesulitan bisa ke Unair. Bukan masalah rapid test kitnya tapi tenaga yang menguji rapid ini terbatas kalau semua ke sini,"lanjutnya.
Hingga saat ini belum ada temuan hasil rapid test peserta UTBK Unair yang reaktif. Kalau pun ada temuan tersebut, maka dihimbau menjalani tes swab.
Rapid test,dikatakan Nasih sifatnya sama dengan hasil pengecekan suhu badan. Jika suhu badan peserta UTBK diatas 37,5 dan hasil rapid reaktif maka hrus diteruskan dengn tes swab.
"Harus dipastikan sehat, dengan swab test, kalau negatif ya bisa ikut ujian di sesi-sesi berikutnya sepanjang masih ada jadwal,"tegas Prof Nasih.
Akan tetapi pihak Unair tidak menyediakan layanan tes swab. Sehingga, peserta bisa langsung mengirimkan pemberitahuan ke Gugus Tugas kabupaten/kota asal peserta.
"Kalau hasil swab PCR negatif bisa ikut ujian di sesi berikutnya ,sepanjang masih ada waktu. Kalau positif (Covid-19), dinyatakan sakit tidak bisa ikut UTBK (harus penyembuhan)," jelas guru besar Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Unair ini.
Unair menyarankan, peserta yang reaktif rapid test segera mengirimkan hasil swab PCR sebelum 20 Juli 2020. Sebab gelombang kedua UTBK SBMPTN akan digelar pada 20-29 Juli 2020.
Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Heftys Suud