Virus Corona di Trenggalek
Terdampak Wabah Covid-19, Pelabuhan Niaga Trenggalek Batal Beroperasi Tahun Ini
Pelabuhan Niaga Prigi di pantai selatan Kabupaten Trenggalek batal beroperasi tahun ini. Wakil Gubernur Jawa Timur ungkap molor gegara Covid-19.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pelabuhan Niaga Prigi di pantai selatan Kabupaten Trenggalek batal beroperasi tahun ini.
Sebelumnya, pelabuhan yang mulai dibangun tahun 2018 ditargetkan mulai beroperasi di 2020.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjelaskan, Pelabuhan Niaga Prigi molor beroperasi akibat pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
"Harapan kami tadinya tahun ini bisa (beroperasi). Tapi Covid-19 ini benar-benar mengubah semua sektor," kata Emil, ketika berkunjung ke kawasan selatan di Trenggalek, Sabtu (4/7/2020).
• Perubahan Sikap Aurel Dikuak Anang, Berani Ngelawan dan Buat Terdiam, Ashanty: Sakit Hati Pastinya
• VIRAL Penjual Rujak di Madura Mirip Syahrini, Pembelinya Ratusan & Antre Berjam-jam, Lihat Sosoknya
Infrastruktur di pelabuhan niaga itu, kata dia, sebenarnya hampir rampung dan siap dipergunkaan.
Namun, Covid-19 berdampak pada revisi program-program dari pemerintah pusat. Termasuk program pengoperasian Pelabuhan Niaga Prigi.
Sambil menunggu jadwal pasti, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kini intens berkomunikasi dengan kementerian yang bersinggungan dengan pengoperasionalan pelabuhan itu.
• Kesulitan Rapid Test di Daerah Asal, Peserta UTBK Pilih Rapid Test di Unair
• Pria Mabuk Aniaya Penjaga Portal Covid-19 di Kediri, Marah Tak Dibukakan Pintu, Gini Kronologinya
"Sebelum pandemi, kami sudah bertemu dengan Pak Menteri Perdagangan membahas tentang pelayaran perintis. Bertemu juga dengan (Ditjen) Perhubungan Laut membahas komiditi yang diangkut dari sini," sambung Emil.
Dengan tambahan waktu akibat molor itu, pemprov juga meminta para bupati di daerah Mataraman untuk mempersiapkan diri.
"Kesiapan para bupati untuk menyambut jalur perdagangan alternatif dalam menjawab potensi pemulihan ekonomi (akibat Covid-19)," ucap dia.
"Minimal (beroperasi) 2021, kami siapkan dari sekarang," tutur dia.
Perisapan itu terutama untuk memilih jenis komoditas yang bisa didistribusikan ke daerah-daerah lain lewat pelabuhan niaga lainnya.
Ia mencontohkan, pelabuhan niaga di Cilacap bisa mengirimkan semen dan aspal. Sementara dari Nusa Tenggara Barat ada komoditas jagung.
"Bagaimana kemudian Prigi mencari potensi produk dari kawasan Mataraman untuk bisa dipasarkan ke Cilacap dan NTB," sambung Emil.
Kondisi yang berubah akibat Covid-19, ucap dia, membuat berbagai pihak terkait perlu mengonfigurasikan kembali rencana-rencana yang sebelumnya telah disusun.
Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Heftys Suud