Virus Corona di Malang
Siswa Belajar Daring Selama Pandemi, Orang Tua Murid Sekolah Swasta di Malang Tak Mau Bayar SPP
Adanya pandemi Covid-19 membuat pembelajaran siswa dilakukan daring. Ini berimbas pada pembayaran SPP.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati
Besarannya Rp 65.000 per siswa untuk SD-SMP. Tahun sebelumnya Rp 50.000. Dana bosda ini merupakan hibah.
Sehingga dananya ditransfer ke rekening yayasan sebelum disetor ke rekening sekolah.
Sekolah di Kota Malang selain mendapat dana bosnas juga bosda ini.
Sutiaji ingin sekali menaikkan kembali dana bosda agar bisa membantu sekolah swasta.
Namun Sutiaji minta agar mereka juga ikut mengawasi. Seperti jika tahu ada kebocoran uang parkir.
• Rey Bong Pemeran Joko Dari Jendela SMP Heboh di Lokasi Syuting saat Followers IG Tembus 1 Juta
"Misalkan parkir gak diberi karcis," sebutnya.
"Jika sekali parkir Rp 2000, jika tiga kali parkir, sudah Rp 6000. Saya ini juga masih metani agar PAD meningkat," kata Sutiaji.
Ia ingin nanti bosda nilainya lebih meningkat agar kualitas sekolah swasta sama-sama berkembang.
Yaitu memberikan bosda sesuai jumlah minimalnya siswa. Misalkan minimal jumlah siswa 120.
• Disdikbud Salurkan Dana Bosda Senilai Rp 35 M kepada 87 Yayasan Pendidikan Swasta di Kota Malang
Maka jika siswanya hanya 30, sekolah dapat bosda sejumlah minimal siswa itu.
Tapi jika sudah seperti itu, sekolah juga harus tetap berjuang agar tidak hanya bertahan di 30 siswa dan memperbaiki kualitasnya.
Sementara jumlah siswa di sekolah swasta saat ini ada yang hanya 30 siswa.
Jika bosda diberikan nilai sama dengan sekolah yang memiliki siswa banyak, maka akan sulit bersaing dan berkembang.
Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Arie Noer Rachmawati