Yan Vellia Kuak Hubungan Asli dengan Saputri, Tugas Profesional: Saya Teknis, Keuangan Semua Bude
Kondisi terkini hubungan Yan Vellia dan Saputri pun terkuak ke publik, ternyata selama ini ada tugas profesional yang tak diketahui publik.
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM - Dua orang istri almarhum Didi Kempot kerap kali mencuri perhatian, dan kini terkait fakta soal hubungan asli keduanya.
Yan Vellia, istri kedua Didi Kempot akhirnya membongkar hubungan sebenarnya ia dengan Saputri.
Ternyata, ada tugas profesional yang dijalani keduanya agar tetap akur sepeninggal sang maestro.
Yan Vellia sendiri yang membongkar pembagian tugas antara dua istri Didi Kempot itu.
• VIRAL Suami Digerebek Selingkuh bareng Teman Istri Sah, Sudah Hamil Anaknya, Tak Takut: Viralkanlah!
Dikutip TribunJatim.com dari Tribun Style, Yan Vellia mengungkapnya dalam tayangan Channel YouTube Inspirasi Jawa Tengah - BAMBANG SADONO, Kamis (18/6/2020).
Ternyata, Yan Vellia dan Saputri memiliki hubungan baik satu sama lain.
Bahkan, keduanya berbagi tugas secara adil dengan mempertimbangkan keuntungan satu sama lain seadil-adilnya.
Di sinilah Yan Vellia membongkar tugas dan kerjasamanya bersama Saputri yang selama ini tidak pernah diketahui publik.
• Yan Vellia Respon Tegas Kekecewaan Fans, Dory Harsa Tak Ada di Konser Didi Kempot, Bahas Jatah: Maaf
Sejak 40 hari kepergian Didi Kempot, Yan Vellia bersama tim manajemen sudah kembali bekerja.
Hal tersebut dilakukan untuk menyelesaikan kontrak-kontrak kerja Didi Kempot yang sempat tertunda akibat virus Corona.
Bahkan, Yan Vellia mengungkapkan setidaknya ada konser di 34 kota yang terpaksa tertunda.
"Setelah 40 hari, kami manajemen mulai beraktivitas untuk menyelesaikan kontrak-kontrak Mas Didi yang ter-pending karena corona" terang Yan Vellia dalam wawancara bersama Bambang Sadono, Kamis (18/6/2020)
"Selanjutnya karena memang beliau sudah berpulang akan diselesaikan satu-per satu, ada 34 titik kota yang ter-cancel," lanjut Yan Vellia.
Sebelumnya, ada beberapa kontrak yang seharusnya dijalani oleh sang maestro di 34 daerah di Indonesia.
Tetapi, semuanya pun batal.
