Virus Corona di Surabaya
6 Tips Hadapi New Normal dari Guru Besar Psikologi Konseling UC: Keluarga Sumber Proteksi Utama
Guru besar Psikologi Konseling Universitas Ciputra Surabaya bagikan 6 tips hadapi new normal. Sebut keluarga seharusnya menjadi sumber proteksi utama.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memasuki era new normal, terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh keluarga.
Sebab banyaknya perubahan di sektor/bidang ekonomi, pekerjaan, kesehatan, rutinitas keseharian, dan lain-lain ternyata harus diimbangi oleh keluarga.
Agar tak stres dengan banyaknya perubahan yang terjadi bersamaan, guru besar Psikologi Konseling, bidang keahlian khusus Psikologi Pernikahan dan Keluarga Universitas Ciputra SUrabaya punya beberapa tips.
• Perubahan Sikap Aurel Dikuak Anang, Berani Ngelawan dan Buat Terdiam, Ashanty: Sakit Hati Pastinya
• Pria Bawa Preman Sekampung ke Resepsi Mantan, Video Dulu Viral: Diobrak-abrik, Mempelai Mengenaskan
Prof Dra Jenny Lukito Setiawan, M.A., Ph.D. Psikolog menyebut keluarga memegang peranan penting dalam kondisi seperti sekarang.
"Karena keluarga adalah lingkungan terkecil yang seharusnya menjadi sumber proteksi utama setiap individu dalam menghadapi tantangan eksternal," kata Prof Jenny kepada awak TribunJatim.com, Senin, (6/7/2020).
Prof Jenny memaparkan terdapat banyak masalah-masalah yang terjadi atau dihadapi keluarga seperti pengasuhan anak saat pembantu pulang, work form home, anak school from home.
• 3 Bulan Tak Bisa Bekerja Dampak Covid-19, Puluhan Pelaku Jasa Seni & Budaya Curhat ke DPRD Nganjuk
• Download Lagu MP3 Ku Puja Puja Nella Kharisma, Lengkap Chord & Kunci Gitar, Viral di Tik Tok
"Bahkan masalah ekonomi seperti pendapatan berkurang, pengeluaran bertambah, PHK, usaha yang tidak jalan dengan situasi yang baru. Relasi dengan pasangan akhirnya juga terpengaruh. Karena stress maka membuat seseorang lebih sensitif," jelasnya.
Menurut Prof Jenny, dalam Family Strength Perspective, untuk membentuk keluarga yang kuat maka diperlukan enam kualitas penting.
Pertama, apresiasi dan kehangatan dimana dibutuhkan untuk saling peduli dan mengapresiasi antar anggota keluarga. Termasuk di dalamnya menghargai keunikan anggota keluarga yang lain. Selain itu perlu juga membangun rasa humor dalam keluarga.
Kedua, mampu melakukan komunikasi positif. Karena kejadian yang biasa terjadi adalah kurangnya komunikasi.
"Padahal dengan komunikasi positif dapat membuat keluarga saling berbagi perasaan, tidak saling menyalahkan, bisa kompromi, dan toleran sekalipun tidak setuju," ujarnya.
Ketiga, komitmen pada keluarga, terkait sikap percaya, jujur, dapat diandalkan, setia, serta suka berbagi dengan anggota keluarga.
Keempat menikmati waktu bersama. Kenyataannya sering kali orang melupakan hal ini karena merasa selalu bersama saat di rumah ketika WFH.
"Padahal menetapkan waktu bersama, menciptakan quality time bersama keluarga dengan menyediakan waktu bersama membuat keluarga semakin kuat," ujarnya.
new normal
Psikologi Pernikahan dan Keluarga
Universitas Ciputra
Prof Dra Jenny Lukito Setiawan
TribunJatim.com
Zainal Arifin
Heftys Suud
Surabaya
Tim Swab Hunter Keliling Tempat Keramaian di Surabaya, Jaring 216 Orang Pelanggar Protokol Kesehatan |
![]() |
---|
Wali Kota Cak Eri Tidak Izinkan Mal CITO Jadi RS Rujukan Covid-19: BOR Surabaya Masih Sangat Memadai |
![]() |
---|
108.931 Lansia di Kota Surabaya Sudah Vaksinasi Covid-19: Belum Separuh dari Total Jumlah Sasaran |
![]() |
---|
Tetap Sehat di Tengah Pandemi Ala Public Relations Executice Joana: Hati yang Gembira Adalah Obat |
![]() |
---|
Guru SD-SMP di Surabaya Mulai Vaksinasi, Hari Ini Sudah 5 Ribuan Guru Terima Vaksin Covid-19 |
![]() |
---|