Virus Corona di Surabaya
Curhat Pengusaha Terop di Surabaya saat Pandemi, Omzet Nol-Jual Power Sound, Ingin Kebijakan Pasti
Pengusaha terop di Surabaya ingin kebijakan pasti soal usaha hajatan di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah rangka terop terbengkalai di depan rumah.
Dua buah power sound pun habis terjual. Karena sepi pemesanan tenda pernikahan.
Begitulah, keluh kesah salah seorang pengusaha terop Chusnul Muchlasin.
• FAKTA Pemuda Surabaya Tewas Gantung Diri di Rumah, Ternyata Mahasiswa Berprestasi, Dapat Beasiswa
Pria 27 tahun ini mengaku merugi selama beberapa bulan terakhir.
Tak hanya itu, dia juga tak memperkerjakan para pegawai karena tidak ada pesanan sama sekali.
Usahanya pun mangkrak. Tabungan pun habis digunakan untuk keperluan sehari-hari.
• Saat Ashanty Mati-matian Promosi Lagu Aurel Hermansyah, Unggahan Krisdayanti Justru Tuai Sorotan
• Muzdalifah Kerap Pakai Baju Sporty, Fadel Islami Justru Ingin Penampilan Istri Syari Tiap Hari
"Sejak sebelum puasa hingga saat ini kami tidak ada pesanan sama sekali," kata Muchlas sapaan akrabnya, Rabu, (8/7/2020).
Padahal, sebelumnya jadwal sudah tertata. Namun, apa daya jadwal tersebut batal total.
"Kami sudah mengharapkan dan menghitung bakal dapat berapa. Kami mengira pasca Lebaran kemarin bakal selesai. Tapi nyatanya tidak ada sama sekali," lanjutnya.
• Viral Anak Ibu Penjual Lotek Ini Diberi Nama Dita Leni Ravia, Biar Unik, Ini Harapan Orang Tuanya
Kendati pada bulan ini masih ada pesanan teropnya. Namun, pesanan tersebut belum bisa dipastikan karena sewaktu-waktu bisa saja batal.
Pembatalan ini pun karena faktor berbeda-beda.
"Kadang kendala izin. Kemarin ada tetangga sendiri yang batal memesan karena terkendala izin," ungkap pria yang bermukim di Sidotopo Sekolahan IV, Surabaya itu.
• Potret Pemuda Kota Batu Tertangkap Basah Tak Maskeran saat Mau Beli Tempe, Disanksi Kumpulkan Sampah
Oleh sebabnya, dia berharap ada kelonggaran perihal izin meski. Pihaknya pun siap memenuhi protokol kesehatan.
"Kami siap. Perihal ketentuan itu kan juga kesepakatan antara kami dan tuan rumah. Untuk pembatasan jam juga kami siap. Asalkan bisa usaha lagi," terangnya.
Dia bersama rekanan lainnya pun merasakan keresahan demikian.
"Jadi nggak ada orang memesan terop hingga kini. Ada pun juga masih belum pasti boleh atau tidak," harapnya.
Penulis: Syamsul Arifin
Editor: Arie Noer Rachmawati