Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Amati Parwisata Surabaya Mati Suri, Mahasiswa Universitas di Malaysia Colek Pemkot: Saatnya Bangkit

Amati wisata Surabaya mati suri tak disupport oleh Pemkot Surabaya. Mahasiswa Universiti Utara Malaysia sebut pariwisata Surabaya saatnya bangkit.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Lulus disertasi Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S, M. Tourism, Ph.D (tengah) saat bersama dengan dua Supervisor di Universiti Utara Malaysia, Kedah - Malaysia. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pariwisata Surabaya mulai menunjukkan eksistensinya saat dibentuk Surabaya Tourism Promotion Board (STPB) pada tahun 2005 yaitu organisasi non-profit yang memiliki legalitas dalam mempromosikan wisata Surabaya.

Secara bersamaan, untuk melengkapi STPB, diluncurkan city branding Sparkling Surabaya yang bertahan hingga saat ini (15 tahun).

Namun lembaga tersebut nyatanya mati suri setelah tidak disupport oleh Pemkot Surabaya.

Kubah Masjid Al-Akbar Surabaya Direnovasi setelah 20 Tahun, Kepala Bappeda Jatim Punya Andil Besar

Lapangan Tembak Mapolda Jatim Dipugar, Irjen Pol M Fadil Beri Amanat ke Anggotanya, Singgung 3 Hal

Hal itu, berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan penelitian yang dilakukan oleh Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S, M. Tourism, Ph.D dalam disertasi yang ia susun saat melakukan studi di Universiti Utara Malaysia, Kedah - Malaysia.

"Pemkot Surabaya lebih terfokus kepada pembangunan fisik dan landscape kota saja, tapi tidak secara aktif membangun sistem pariwisatanya dengan baik. Salah satu indikator adalah anggaran promosi pariwisata Kota Surabaya yang sangat minim," ungkap Agoes, Rabu (15/7/2020).

Mengingat event di kota Surabaya yang diadakan Pemkot terlihat konsisten diadakan hanya pada bulan-bulan menjelang ulang tahun Surabaya saja, ditambah dengan informasi pariwisata dari Pemkot tidak secara masif di informasikan ke publik Surabaya.

Penampilan Bak Tokoh Fantasi, MUA Diva Maharani Kreasikan Body Painting Dua Karakter di Film Aladdin

VIRAL Pacaran 5 Tahun Lalu Nikah 1,8 Tahun Dihancurkan Pelakor, Istri Bongkar Bukti: di Mana Hatimu?

"Paling mencolok, obyek-obyek wisata yang dimiliki Pemkot Surabaya tidak di manage dengan maksimal, sedangkan pihak swasta di Surabaya khususnya hotel, restaurant, tempat wisata dan pusat oleh-oleh Surabaya, serta kampung-kampung wisata Surabaya punya semangat yang tinggi untuk membuat produk dan mempromosikan tempat atau bisnis mereka," ujarnya.

Meski begitu, pasti muncul sebuah pertanyaan. Bagaimana bisa city branding Sparkling Surabaya bisa berhasil? Hingga bertahan 15 tahun.

Dalam hal ini Agoes menjelaskan, walaupun Pemkot Surabaya kurang bagus di masalah promosi kota Surabaya, namun Pemkot tetap menjaga 3 C (Commitment, Collaboration, dan Consistency) dalam konteks penataan fisik dan landscape kota.

"3 C yang ditunjukan oleh stakeholder pariwisata Surabaya, melalui peran dan fungsi mereka masing-masing membuat eksistensi city baranding Sparkling Surabaya bertahan hingga sekarang," ujar pria asal Surabaya ini.

Namun dalam hal ini, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya ini menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan agar Parawisata Surabaya bangkit kembali.

Pertama, pemerintah kota harus mau aktif mengajak pihak swasta dan masyarakat untuk membuat produk wisata bersama dan melakukan promosi secara bersama dengan pemkot.

Kedua, Walikota harus mau berdialog dan menjalin komunikasi yang baik dengan para pengusaha pariwisata seperti hotel, guide dan travel agent.

"Selama ini, mohon maaf bu Risma, tidak pernah mau ketemu atau datang kalau diundang oleh PHRI atau FORKOM (Forum Komunikasi Obtek Wisata Surabaya)," kata Wakil Ketua PHRI Jawa Timur tersebut.

Dan yang terakhir, Surabaya harus dapat mencontoh Banyuwangi Jawa Timur.

"Disana Bupati Banyuwangi dengan tegas mengatakan kalau semua dinas di Banyuwangi adalah Dinas Pariwisata, yang artinya layanan prima kepada warga dan wisatawannya harus diutamakan," pungkasnya. 

Penulis: Zainal Arif

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved