Virus Corona di Tulungagung
Pasien Covid-19 di Tulungagung Tersisa 2 Orang, Kapolres Beri Penghargaan ke Direktur RSUD dr Iskak
Pasien Covid-19 di Kabupaten Tulungagung tersisa dua orang, terhitung pada Rabu (15/7/2020) malam.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pasien Covid-19 di Kabupaten Tulungagung tersisa dua orang, terhitung pada Rabu (15/7/2020) malam.
Dari 240 pasien yang terdata, 235 di antaranya sudah sembuh dan tiga meninggal dunia.
Dengan data ini, prosentase kesembuhan pasien mencapai 97,9 persen.
Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia menilai semua pihak berhasil menangani dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
• Tragedi Pernikahan Jadi Hari Pemakaman, 1 Kecerobohan Pengantin Wanita Fatal: Tercekik di Meja
Mewakili instutisinya, Kapolres memberikan penghargaan kepada Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B FINACS. Dokter Supri, panggilan akrabnya, dianggap berhasil menangani pasien dari sisi pengobatan.
Dr Supri juga yang merancang sistem penanganan Covid-19 di Tulungagung.
Mulai dari usulan penyediaan tempat karantina yang terpisah dari rumah sakit.
Serta menyediakan tiga Puskesmas penyangga untuk menangani pasien yang sakit ringan.
• Pesan Khusus dari Pembunuh Editor Metro TV Menurut Ahli Viktimologi, dari Letak Pisau, Saya Hukum
• Motif Asmara & Orang Ketiga di Balik Kematian Editor Metro TV, Kekasih Yodi Prabowo: Rekan 1 Kantor
"Kami berikan penghargaan kepada Dokter Pri sebagai koordiator tim kesehatan dan pengobatan, sehingga tingkat kesembuahan pasien di Tulungagung sangat tinggi," ujar Kapolres.
Selain Dokter Supri, Kapolres juga memberikan penghargaan pihak lain yang berjasa dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 di Tulungagung.
Antara lain Rektor IAIN Tulungagung, Prof Dr Maftukhin, M.Ag yang meminjamkan Rusunawa menjadi tempat karantina.
Serta personel Tagana Tulungagung, yang menjadi relawan di tempat karantina.
• Ini 5 Provinsi yang Alami Penambahan Kasus Corona Tertinggi Rabu 15 Juli 2020, Jawa Tengah Pertama
Sementara Dokter Supri mengatakan, kunci keberhasilan penanganan Covid-19 adalah kolaborasi semua elemen.
Mulai dari petugas medis yang menjadi ujung tombak penanganan pasien, hingga semua elemen pendukungnya.
Termasuk urusan nonmedis, seperti tracing (pelacakan).