Virus Corona di Jawa Timur
50 Persen Kasus Corona Nasional Ada di Jatim, Jokowi akan Terbitkan Inpres Soal Kepatuhan Protokol
Pemerintah pusat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat akan lebih banyak turun membantu penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy menyebutkan, pemerintah pusat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat akan lebih banyak turun membantu penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
Hal ini menyusul hasil evaluasi target Presiden Joko Widodo pada Jawa Timur yang tak berhasil menurunkan kasus Covid-19 dan masih tingginya angka kematian pasien terinfeksi Covid-19.
Terlebih ternyata Jawa Timur mengambil andil 50 persen permasalahan Covid-19 secara nasional. Sehingga jika pemerintah turun melakukan penanaganna Covid-19 di Jatim, artinya pemerintah sudah bergerak mengatasi 50 persen masalah Covid-19 secara nasional.
• Kasus Positif Covid-19 di Blitar Naik 4 Kali Lipat saat New Normal, Protokol Kesehatan Diperketat
"Mengenai target yang sebagaimana telah mentargetkan oleh Presiden, agar dua minggu ada perubahan di Jatim, kita sudah evaluasi. Harus saya akui hasilnya secara jujur belum terlalu menggembirakan maka kita harus bekerja keras untuk mememunhi target dari presiden," kata Muhadjir pada media di RS Darurat Lapangan Indrapura, Kamis (16/5/2020).
Ia kemudian menjelaskan, ada banyak faktor yang menjadi evaluasi pencapaian target Jatim belum menggembirakan. Terutama dari segi kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat Jatim dalam menegakkan protokol kesehatan.
Masih banyak warga Jatim tidak mengindahkan dan mematuhi protokol kesehatan. Yang tentunya harus terus ditingkatkan.
• 5 Gubernur Dipuji Jokowi karena Terbaik Hadapi Covid-19, dari Pulau Jawa Cuma 1 Provinsi
• Warkop Dekat TKP Dihampiri Anjing Pelacak setelah Endus Baju Editor Metro TV Yodi Prabowo, Bau Amis?
"Dan insya allah Bapak Presiden akan menurunkan inpres yang salah satu isinya mempertegas pentingnya penegakan aturan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Itu kuncinya," kata Muhadjir yang juga ketua pengawas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Kemudian yang kedua masalah terbesar adalah terkait angka fatalitas. Di Jatim angka fatalitas kasus masih tinggi.
Ia menyebut angka fatalitas Indonesia saat ini ada di atas rata rata internasional sebesar 0,2 persen.
• Matahari Tepat Berada di Atas Kabah Nanti Sore Pukul 16.27 WIB, Bisa Jadi Patokan Arah Kiblat!
"Kita akan menekan itu. Dan salah satu penyumbang cukup tinggi adalah Jatim, maka kita akan coba tekan itu. Gimana caranya, caranya adalah patuh. Tidak bisa tidak. Makanya akan ada inpres nantinya," tegasnya.
Selain protokol kesehatan yang akan dilakukan pemerintah adalah menyediakan sarana dan prasarana untuk Jatim. Seperti penyediaan ruang isolasi dan obersevasi. Serta memperbanyak pangkalan tes spesimen.
Setelah itu, pemerintah juga mengimbau agar perlindungan pada kelompok rentan leboh ditegakkan. Seperti tenaga kesehatan, dan juga lansia serta warga masyarakat yang punya komorbid.
• Kena PHK Covid-19, Mahasiswa Unitomo Surabaya Buat Forever Youth Crew, Putar Roda Ekonomi Sendiri
Ia meminta secara khusus agar di Jatim tidak boleh ada keluhan kekurangan APD. Gugus Tugas siap menyediakan APD sehingga Pangkogabwilhan II harus terus berkoordinasi dengan pusat jika ada kekurangan APD.
"Kalau ini bisa dipatuhi Insya Allah masalah covid-19 di Jatim akan teratasi. Karena tingkat jatim akan teratasi. Karena tingkat kerumitan menangani covid-19 di Jatim ini sangat tinggi. Maka saya sering bilang kalau permasalahan Jatim ini diatasi maka 50 persen masalah covid-19 nasional akan teratasi," pungkas Muhadjir.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Arie Noer Rachmawati