Mahasiswa Tolak RUU Omnibus Law
BREAKING NEWS - Demo Massa Aktivis PMII Tolak RUU Omnibus Law di Gresik Berujung Bentrok
Ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik unjuk rasa ke Kantor Pemkab Gresik, Kamis (16/7/2020).
Penulis: Sugiyono | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik unjuk rasa ke Kantor Pemkab Gresik, Kamis (16/7/2020).
Mereka menolak RUU Omnibus Law yang akan disahkan oleh pemerintah pusat.
Unjuk rasa tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian .
• Cerita Pilu Bocah SMP Dicabuli Kakek Sejak SD, Berani Lapor Sejak Pelaku Kena Stroke: Diancam Santet
Sebab, massa menutup arus lalu lintas. Akhirnya, anggota Polres Gresik membubarkan massa yang bergerombol di depan Kantor Pemkab Gresik, Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo Kecamatan Kebomas.
Massa menuntut kepada Pemkab Gresik agar RUU Omnibus Law dibatalkan, biaya pendidikan perguruan tinggi diturunkan 50 persen, gratiskan biaya pendidikan SD, SMP, SMA, atau sederajad.
Tuntutan lain, yaitu hentikan kriminalisasi, intimidasi terhadap aktivis dan cabut Surat Keterangan SK drop out Mahasiswa.
• 5 Gubernur Dipuji Jokowi karena Terbaik Hadapi Covid-19, dari Pulau Jawa Cuma 1 Provinsi
• Warkop Dekat TKP Dihampiri Anjing Pelacak setelah Endus Baju Editor Metro TV Yodi Prabowo, Bau Amis?
Dalam menyampaikan aspirasinya, Wakil Bupati Gresik Moch Qosim sudah menandatangani permintaan mahasiswa. Namun tidak disertai dengan stempel Pemkab Gresik. Akibatnya, mahasiswa memblokir jalan raya.
"Pak Qosim sudah menandatangani pakta integritas, tapi tidak ada stempel pemerintah Kabupaten Gresik," kata Korlap unjuk rasa Nasikhul Amin.
Setelah dibubarkan jajaran Polres Gresik, massa masih melanjutkan unjuk rasa ke DPRD Kabupaten Gresik.
• Buruh di Jatim Ancam Lakukan Aksi Lebih Besar, Jika Pembahasan RUU Omnibus Law Tetap Berjalan
Penulis: Sugiyono
Editor: Arie Noer Rachmawati