Kurangi Risiko Kehamilan, Bidan di Trenggalek Diajak Ikut Berkolaborasi Sosialisasi Ke Catin
Para bidan di Kabupaten Trenggalek diminta untuk turut serta menyosialisasikan pengetahuan soal pernikahan dan kehamilan kepada calon pengantin.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Para bidan di Kabupaten Trenggalek diminta untuk turut serta menyosialisasikan pengetahuan soal pernikahan dan kehamilan kepada calon pengantin.
Hal itu untuk meminimalisir risiko tinggi masalah pada ibu hamil dan bayi yang dilahirkan.
Juga untuk menurunkan angka stunting.
• Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 138 Sabtu, 18 Juli 2020, Serial India Tayang di ANTV
"Sebab ibu hamil yang punya risiko tinggi di Trenggalek tidak sedikit," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini, dalam acara musyawarah cabang Ikatan Bidan Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Trenggalek, Minggu (19/7/2020).
Novita menyebut, risiko tinggi ibu hamil di Trenggalek disebabkan oleh beberapa hal.
Seperti hipertensi dan kurang gizi.
Makam ia meminta para bidan turut berkoraborasi dengan lembaga dan instansi lain untuk menanamkan pemahaman kepada calon ibu soal hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan.
• BREAKING NEWS - Ditemukan Mayat Bayi Perempuan di Sukolilo, Leher Terjerat Rafia Dibuntal Handuk
"Biasanya bidan menangani ibu hamil. Sekarang mari bersama-sama mengedukasi dari akarnya. Bagaimana pernikahan yang ada ini tidak membuat kehamilan punya risiko tinggi," imbuh Novita.
Ia juga menyebut, angka stunting di Trenggalek yang masih tinggi dipicu oleh beberapa faktor.
Yang paling dominan yakni pernikahan dini di Trenggalek.
Nah, karena itu istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ini berharap peran bidan bisa signifikan.
Sebab, ada banyak bidan di desa-desa yang dekat dengan para warga yang berisiko.
• Ashanty Miris Lihat Gelagat Millen Depan Ibunya, Dia Diem-diem Stress, Dinasehati Dosa Keluarga
"Terlebih di era adaptasi kebiasaan baru ini, bidan benar-benar memegang peran penting untuk menyelamatkan ibu dan anak," ucapnya.
Ketua IBI Jawa Timur, Lestari, yang juga hadir dalam kegiatan itu, menegaskan pentingnya peran bidan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi serta penurunan angka stinting.
"IBI Trenggalek harus selalu berkolaborasi, berkoordinasi, baik dengan dinas kesehatan maupun pemerintahan yang yang ada di Kabupaten Trenggalek," kata dia.
Selain itu, Lestari juga meminta para bidan yang ada di Trenggalek menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
• Motor Wanita Surabaya Digondol Maling Saat Bayar Tagihan Belanja Online, CCTV: Pelaku Berbaju Cerah
Mereka harus menyediakan tempat cuci tangan di lokasi praktik.
Juga pemenuhan standar protokol lain.
"APD (Alat Pelindung Diri) harus tetap kita pakai. Selalu ingat jaga jarak dan cuci tangan," ucapnya.
Meski demikian, para bidan tetap harus melayani warga semaksimal mungkin.
• Wisatawan Yang Hilang di Pantai Kedung Tumpang Tulungagung Ditemukan di Tengah Laut
Sesuai dengan etika profesi yang ada.
"Lakukan skrining awal terhadap klien yang akan dilayani. Tetap melayani dengan telepon, whatsapp, dan lain sebagainya," ucap Lestari.
Data IBI Trenggalek menyebut, ada 466 bidan di seluruh wilayah kabupaten tersebut.
Mereka bekerja di Puskesmas, rumah sakit, dan praktik mandiri.
Sekitar 90 persen dari jumlah itu, masih berdasarkan data yang sama, mengenyam pendidikan strata satu.