Dokter Andani Eka Putra Turun Tangan Atasi Kasus Covid-19 di Jatim, Bakal Kembangkan Pool Test

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan testing, tracing, and treatment (3T) dalam penanggulangan Covid-19.

Hingga Jumat (17/7/2020), jumlah warga Jatim yang sudah dites cepat melalui rapid test massal mencapai 598.065 orang.

Sedangkan untuk jumlah warga Jatim yang sudah dites melalui swab adalah dengan sudah dilakukan tes swab PCR ada sebanyak 96.936 spesimen.

• Tragedi Lamaran Berujung Petaka, 20 Tamu Kena Corona, 1 Pasien Boyolali Datang, Tak Patuhi Protokol

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, saat ini Jawa Timur sudah mempunyai 27 laboratorium pemeriksaan PCR dan 17 laboratorium yang menggunakan TCM.

Pemprov Jatim juga baru saja meluncurkan mobile molecular laboratory yang mempunyai kapasitas hingga 300 spesimen dalam sehari.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dr Andani Eka Putra yang ditugaskan Gugus Tugas Pusat Percepatan Penanganan Covid-19 untuk mengembangkan pool test di Jatim.

• Mata Pengantin Baru Bengkak seusai Malam Pernikahan, Tragedi Liar Terungkap, Bulan Madu Ikut Kacau

• Saat Hotman Berani Goda Istri Jenderal TNI, KSAD Andika Geli, Hotman: Gua Gini Banyak Cewek Mau

"Beberapa hari kami bersama ahli mikrobiologi berkomunikasi dengan dr Andani kita undang ke RSUD Dr Soetomo dan sudah diskusi bagaimana mengembangkan pool test," kata Joni.

Setelah diskusi tersebut, Joni mengatakan sistem pool test tidak bisa dilakukan pada daerah dengan positifity rate yang tinggi.

"Pool test adalah dengan menjadikan beberapa spesimen, misalnya lima pasien dalam satu VTM dan diekstrak bareng pada reagensia yang sama," lanjut Dirut RSUD Dr Soetomo ini.

• 3 Hari Tes Swab di Pasar Keputran Surabaya, Gugus Tugas Covid-19 Ungkap 37 Orang Dinyatakan Positif

Bila hasilnya negatif, berarti kelimanya negatif, tetapi jika hasilnya positif maka harus mengecek kembali satu persatu.

"Oleh karena itu syaratnya bisa dilakukan polling test adalah di daerah yang positivity nya rendah. Sedangkan kita ini 26 persen. Rendah itu menurut beliau (dr Andani) kurang dari 5 persen," ucapnya.

Jika bisa diaplikasikan, pool test akan mempercepat dan menghemat biaya untuk tes swab.

• Situasi Sehari Sebelum Pasar Keputran Ditutup, Pedagang Bersih-bersih Lapak, Akses Jalan 1 Arah

Namun jika digunakan pada daerah dengan positivity rate tinggi justru akan boros karena harus berkali-kali melakukan tes swab jika hasil swab-nya positif.

"Maka dari diskusi, akan dilakukan pool test pada komunitas yang  positivity rate nya rendah," lanjutnya.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti

Editor: Arie Noer Rachmawati