VIRAL Wanita Nyaris Diperkosa, Diancam via Fitur AirDrop, Tangan Basah 'Takut', Polisi Kuak Modusnya
Kejadian mengerikan baru saja dialami oleh seorang wanita yang nyaris diperkosa dalam bus setelah diancam via fitur AirDrop di Iphone.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah modus pemerkosaan kembali marak dibicarakan via media sosial.
Seorang wanita nyaris diperkosa dengan cara diancam via fitur "Airdrop" yang biasa ditemui di jenis ponsel Iphone.
Wanita ini mengaku ketakutan hingga tangan basah dan merinding sekujur tubuhnya, sebab ia saat itu berada di bus.
Pada akhirnya polisi berhasil menguak modus yang digunakan pelaku sekaligus menangkap pelaku sebenarnya.
Cerita wanita satu ini bisa menjadi contoh kasus yang patut diwaspadai khususnya bagi para perempuan.
• Asmara Nenek Perawan dan Kakek Perjaka Dulu Viral, Jodoh di Usia Senja, Lihat Tingkah setelah Sah!
Kisah sang wanita korban pelecehan tersebut dikutip dari Suar.ID ( Grup TribunJatim.com ), berawal dari status Facebook dari sebuah akun yang mendadak jadi viral.
Dalam sebuah postingan Facebook yang viral baru-baru ini, netizen bernama Robyn Kimberly Dobson menceritakan pengalamannya yang mengerikan.
Ancaman perkosaan didapatkannya ketika naik bus umum di British Colombia, Kanada.
Perjalanannya dimulai pada pukul 11.00 malam, dia ingin pergi ke rumah temannya untuk makan malam bersama.
Setelah naik bus, dia tiba-tiba menerima permintaan AirDrop dari seorang pria anonim, dengan pesan yang sangat mengerikan.
• VIRAL Pria Dikeler Warga Ramai-ramai ke Polsek di Surabaya, Diduga Gelapkan Motor, Polisi Kuak Fakta

AirDrop adalah sebuah fitur yang ada di Operasi Sistem Apple yang berfungsi mirip seperti Bluetooth.
Bisa memungkinkan ponsel satu dan lainnya saling menerima gambar dan video secara bebas.
Pesan yang dikirimkan kepada pemilik akun Robyn Kimberly Dobson adalah ancaman pemerkosaan.
"Aku akan memerkosamu."
Pengirim mungkin adalah seorang pria bernama Justin, dan permintaan itu langsung ditolak.

Bagi yang belum tahu, AirDrop adalah fitur yang memungkinkan pengguna Apple untuk berbagi file secara langsung antar iPhone dalam jarak dekat.
Segera, Robyn merasakan perasaan tidak enak dan dia memutuskan untuk tidak turun di perhentiannya yang biasa, yang akan membutuhkan waktu sepuluh menit dengan berjalan kaki untuk tiba di tujuannya.
"Saya mengirim tangkapan layar permintaan AirDrop ke teman-teman saya."
"Salah satu dari mereka segera bertanya di mana saya turun dari bus agar dia bisa datang dan menjemput saya."

Teman Robyn, tinggal di daerah bernama Willowbrook, tidak jauh dari halte lain yang dituju busnya.
Tetapi yang membuat pengalaman itu semakin mengerikan adalah bahwa "Justin" tidak hanya mengirim gambar dengan kata-kata tidak senonoh itu sekali saja, ia mengirimnya ke Robyn berulang kali.
Teror yang dialami Robyn seolah tidak berhenti disitu saja.
Bahkan, Robyn menerima gambar dengan ancaman pemerkosaan tiga kali.
"Permintaan gambar AirDrop yang sama muncul lagi dan saya langsung menolaknya."
"Saya melihat-lihat sekeliling, tetapi tidak sepenuhnya."
"Saya takut dan telapak tangan saya menjadi basah."

Karena ketakutan, ia segera menghubungi pihak berwenang melalui ponsel.
Pihak berwenang langsung berusaha mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari Robyn.
Robyn mengaku bahkan dirinya sampai merinding dan berulang kali melihat kanan kiri demi keselamatan dan waspada orang misterius di sekitarnya.
Kepolisian secara cepat mengusut tuntas kasus yang dialami oleh Robyn ini.
• VIRAL Istri Rekam Kecelekaan Maut Suami, Firasat Tak Enak sebelum Kematian: Semoga Berjodoh di Surga
Ketika dia berkomunikasi dengan pihak berwenang dan melewati sejumlah halte, satu demi satu penumpang di dalam bus turun, meninggalkan Robyn sebagai satu-satunya penumpang yang tersisa di dalam bus.
Setelah sampai di perhentiannya dan bertemu dengan temannya, akhirnya Robyn mendapat penjelasan panjang dari polisi.
Pihak berwajib setempat menduga sekaligus menguak modus sang pelaku lewat fitur AirDrop.
Sejauh ini ternyata ia hanya ingin mengetes reaksi korban yang dikirimi gambar tersebut.
Polisi setempat memberi tahu dia bahwa karena sifat file AirDrop yang tidak bisa dilacak, kemungkinan pelaku mengirimnya ancaman pemerkosaan untuk menonton reaksi korban.
Meskipun dia tidak memiliki bukti nyata, Robyn menyebutkan bahwa sebagian besar pria yang bersamanya di bus masih muda dan berusia sekitar 20-an.

Sangat menyedihkan bahwa ada seorang pria muda yang berpikir bahwa pemerkosaan adalah lelucon.
Postingannya sejak saat itu menyebar dengan cepat di media sosial secara internasional, telah menimbulkan banyak keprihatinan tentang keselamatan anggota masyarakat yang rentan.
Robyn juga menambahkan bahwa para pelaku semacam itu mungkin tidak terlalu memikirkan dampaknya terhadap korban mereka.
Artikel di atas telah tayang di Suar.ID dalam judul Telapak Tangan Sampai Basah, Wanita Ini Merinding karena Diancam akan Diperkosa saat Naik Bus, Begini Kisah Selengkapnya...