Ayah Editor Metro TV Tak Terima Anak Disebut Bunuh Diri, 1 Kejadian Dicurigai Keluarga: Ada Harapan
Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo tidak terima anaknya disebut bunuh diri dan mulai menguak kecurigaan keluarga, ada 1 kejadian janggal yang dikuak.
Laptop yang dibeli Yodi Prabowo mneurut Suwandi digunakan untuk mencari uang tambahan biaya nikah.
" ada satu sebelum kejadian 1 bulan dia beli laptop bekas temannya untuk mencari uang tambahan karena dia berkeinginan untuk menikah,
berarti kan dia masih ada harapan, kalau orang depresi pasti malas, mandi aja malas," kata Suwandi.
Malahan saat tanggal 7 Juli 2020 Yodi Prabowo masih menyelesaikan tugasnya sebagai editor Metro TV.
" tanggal 7 masih ngerjain edit yang di Metro TV dengan baik setelah itu dia izin pulang," kata Suwandi.

Suwandi lantas mencoba untuk menganilis sendiri kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.
Suwandi soroti luka tusukan yang ada di tubuh Yodi Prabowo.
Menurut Suwandi saat jasad editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan, sama sekali tidak ditemukan darah.
"kalau dia bunuh diri di tkp ada tuskan 4 kali, 3 kali tidak dalam, satu dalam,
paling gak kalau ditusuk darah keman-mana lari ke celana ke sini,
ada tusukan di leher, kondisi anak saya masih pakai masker masih pakai helm, paling tidak darah ke masker ke helm walau 3 hari pasti ada bekasnya," kata Suwandi.

Suwandi menyayangkan saat penyelidikan, Polisi malah menyoroti temuan rambut di tubuh Yodi Prabowo.
" ini yang dibahas temuan rambut ada dalam helm, udah pasti rambut itu punya anak saya, orang yang make anak saya," kata Suwandi.
Suwandi mempertanyakan hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi selama penyelidikan kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.