Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kemarahan Yodi Sebelum Tewas Dibahas Kriminolog, Si Editor Metro TV Tertekan?, 'Nilai yang Berubah'

Kriminolog membahas kemarahan hingga tekanan di balik kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Kolase istimewa via TribunBogor dan Dok. TMC Polda Metro Jaya
Mayat Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan di pinggir ruas Tol Pesanggrahan arah Pondok Pinang, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat (10/7/2020). 

TRIBUNJATIM.COM - Kriminolog membahas kemarahan hingga tekanan di balik kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Benarkah Yodi Prabowo mengalami tekanan hingga putuskan bunuh diri?

Simak ulasannya.

VIRAL Curhat Pria Setubuhi Anjing, Gara-gara Nonton Video, Padahal Istri Hamil, Ending Nasib Miris

Seperti diketahui, baru-baru ini polisi mengungkapkan bahwa Editor Metro TV, Yodi Prabowo meninggal dunia diduga kuat akibat bunuh diri.

Polisi menyebut dalam konferensi pers pada Senin (27/7/2020), menyebut Yodi Prabowo diduga bunuh diri karena adanya dugaan depresi yang muncul.

Dikutip dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia TV One via TribunWow pada Selasa (28/7/2020), Kriminolog Universitas Indonesia Yogo Tri Hendiarto lantas angkat bicara.

Viral Cerita Mahasiswi Semester 3 Hamil Anak Kembar Ditinggal Pacar: Aku Mutusin Bakal Rawat Anakku

Pada kesempatan itu, Yogo menyoroti bantahan keluarga Yodi yang membantah anaknya depresi.

Yogo mengatakan, depresi atau tidaknya Yodi bisa diketahui melalui konsultasi ke psikiater.

"Depresi mungkin salah satu dan mungkin harus dijelaskan oleh para ahli jadi kalau kita lihat pernyataan orang tua Yodi depresi kalau dibawa ke psikolog atau psikiater mungkin bisa ditelusuri oleh ahli yang bisa menjelaskan bahwa Yodi mengalami depresi atau tidak depresi," kata Yogo.

Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, Senin (20/7/2020) sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo, Senin (20/7/2020) sore sekitar pukul 15.00 WIB. (Kompas.com/Wahyu Adityo)

Selain itu, ia juga mempertanyakan apakah ada tekanan dari orang lain dalam kehidupan Yodi.

Apakah ada tekanan yang bisa memunculkan kemarahan dalam diri Yodi.

"Juga kita lihat bagaimana Yodi di masyarakat apakah Yodi mengalami namanya general strenght teory."

"Ada tekanan-tekanan yang memunculkan tindakan kemarahan, bagaimana dia harus diperlakukan oleh orang lain," katanya, dikutip TribunJatim.com.

Curhat Kesedihan Yan Vellia, Rindu Didi Kempot dan Singgung Orang Jahat: Tanpa Menganggap Kami Ada

Muncul pertanyaan apakah ada-ada hal perlakuan ke Yodi yang tak bisa diterimanya.

"Jadi orang lain tidak memperlakukan diri Yodi yang diharapkan oleh Yodi itu sendiri," ungkap dia.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved