Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

Khofifah Minta Tak Ada Takbiran Keliling, Imbau Warga Jatim Jaga Protokol Kesehatan saat Idul Adha

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim tetap menjaga protokol kesehatan dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 H.

SERAMBI / M ANSHAR
Ilustrasi takbir keliling 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim tetap menjaga protokol kesehatan dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 H.

Khususnya ia mengimbau agar tak ada takbir keliling di malam hari raya.

Ia menyarankan agar takbiran di malam Idul Adha dilaksanakan di masjid masjid, atau musalah dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak.

Malang Raya Dilanda Suhu Dingin hingga Capai 16 Derajat, Puncaknya Diprediksi BMKG Agustus Nanti

"Kemarin kita sempat ada klaster takbiran keliling. Maka kita sekarang imbau masyarakat untuk kita minta dengan segala hormat takbirannya di masjid saja atau di musolah. Demi keselamatan dan kesehatan bersama," kata Khofifah, Selasa (28/7/2020) siang.

Tak hanya masalah takbiran, ia juga mengimbau pelaksanaan salat Idul Adha, penyembelihan kurban, pendistribusian kurban juga dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Hal itu sebagaimana ia tuangkan dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10475/012.1/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Idul Adha 1441 H/2020 M pada situasi Pandemi Covid-19.

VIRAL Curhat Mahasiswi Rantau Hamil Duluan, Tak Ada yang Tahu dan Ditinggal Pacar, Uda Makan Nanas

VIRAL Curhat Pria Setubuhi Anjing, Gara-gara Nonton Video, Padahal Istri Hamil, Ending Nasib Miris

"SE ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama No.18 Tahun 2020 dan Fatwa MUI No.36 Tahun 2020," ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (28/7/2020) pagi.

Untuk salat di masjid dan musalah tetap harus diperhitungkan kapasitas tempat ibadahnya. Sebaiknya diisi tak lebih dari 50 persen dengan adanya menjaga jarak.

"Selain itu, bagi warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang beresiko tinggi terhadap Covid-19 diimbau untuk tidak mengikuti salat Idul Adha di masjid atau lapangan" tuturnya.

Arti 4 Tusukan di Tubuh Yodi Prabowo, Ahli Forensik Sebut Tidak Mudah, Misteri Jumlah Darah Terjawab

Sementara itu, penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mencegah penularan virus.

Di antaranya panitia menjaga jarak saat pelaksanaan penyembelihan, panitia wajib melewati proses pemeriksaan kesehatan dan menjaga kebersihan saat dan setelah penyembelihan, serta menjaga kebersihan lingkungan dan alat kerja.

"Hewan kurban juga harus dipastikan sehat terlebih dahulu dan telah sesuai dengan aturan yang berlaku agar memperoleh daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," ujarnya.

Kapan Jadwal Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah Jelang Idul Adha 2020? Bisa Menghapus Dosa Setahun Lalu

Khofifah berharap Idul Adha tahun ini mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, ke ihlasan, solidaritas dan ketaqwaan seluruh umat muslim ditengah bencana pandemi Covid-19.

"Idul Adha tahun ini sangat spesial karena dilaksanakan ditengah musibah wabah virus Covid-19. Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan ke ihlasan serta  mampu meningkatkan kualitas taqwa kita dalam beriman dan berislam," pungkasnya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved