Rampok Bawa Sajam Terekam CCTV Mau Bobol Rumah di Surabaya, Diteriaki Penghuni 'Hoy' Langsung Bubar
Bandit terekam CCTV coba melakukan perampokan rumah di Jalan Manyar Kertoadi, Jumat (10/7/2020). Kabur saat diteriaki penghuni rumah 'hoy'.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Empat orang bandit terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) saat coba melakukan perampokan rumah di Jalan Manyar Kertoadi, Mulyorejo, Surabaya, Jumat (10/7/2020) kemarin.
Berdasarkan rekaman video yang diperoleh TribunJatim.com, komplotan bandit itu mendatangi rumah tersebut dengan berbocengan mengendarai dua motor.
Tampak satu orang pelaku berpakaian serba gelap dan berhelm, berhasil membuka pintu pagar halaman rumah yang terbuat dari teralis setinggi dua meter itu.
• UPDATE Terbaru Corona, Indonesia Masuk 5 Besar Negara dengan Penambahan Kasus Kematian Terbanyak
• Hari Pertama Pondok Rehabilitasi dan Observasi Gejos Buka, Kadinkes Gresik: Ada 10 Pasien Masuk
Lalu tiga lainnya masuk satu persatu menyusuri halaman teras, lalu menghampiri pintu utama rumah.
Di luar dugaan, ternyata ketiga pelaku lainnya juga tampak memarkirkan dua unit motor sarana aksi mereka.
Kemudian, mereka membagi tugas, satu orang pelaku tampak mengintai pintu rumah.
• KAI Daop 7 Madiun Siapkan Biaya Rapid Test Khusus Penumpang Jarak Jauh, Rp 85 Ribu, Mulai Kamis Ini
• Belajar dari Peristiwa di Tahun 2015, Muswil PAN Jatim 2020 Didorong Berakhir Aklamasi
Lalu, satu orang lainnya, berdiri di dekat pagar seraya mengintai kondisi kawasan sekitar pemukiman rumah.
Sedangkan, dua orang lainnya, yang diduga sebagai joki motor tampak sibuk mengambil sebuah benda di balik jok motor yang terbuka.
Pada penghujung video tersebut, entah apa penyebabnya, empat orang bandit yang telah bersiap dengan formasi mereka, berhamburan keluar teras rumah melalui pagar, lalu kabur.
Penelusuran TribunJatim.com, rumah itu merupakan kediaman Santoso beserta keluarga besarnya.
Santoso membenarkan bahwa insiden percobaan perampokan itu menimpa kediamannya, sekira pukul 14.00 WIB, pada Jumat (10/7/2020) kemarin.
"Iya benar. Itu kejadian jumat jam 2 siang. Detik 19. Gembok di bobol. Terus masuk temannya 3 orang naik motor dua," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Selasa (28/7/2020).
Santoso mengungkapkan, satu diantara pelaku memang berupaya memasuki rumahnya melalui pintu depan.
Namun, mungkin pelaku mengira rumah dalam keadaan kosong, aksi mereka gagal total, setelah dipergoki oleh seorang anggota keluarganya, yakni adik sepupu pertamanya, berusia 21 tahun.
"Itu pun mereka ketahuan. Diteriakin 'Hooy siapa itu'. langsung mereka kabur lari semua," jelasnya.
Karena kediamannya terpasang begitu banyak kamera CCTV, ia bisa menyaksikan hampir keseluruhan aksi atau gerak-gerik para bandit itu; sejak awal masuk hingga kabur.
Santoso menduga, para bandit itu merupakan komplotan rampok spesialis.
Pasalnya, mereka tak menunjukkan perangai aneh seperti ketakutan, bahkan terbilang santai.
"Depan (rumah) ada (mobil) taksi padahal. Seolah mereka biasa-biasa saja dan mereka profesional," terangnya.
Bila diteliti rekaman video CCTV itu, Santoso yakin para komplotan itu bersenjata tajam; jenis pisau.
"Mereka masuk langsung masuk dan tidak menawarkan apa-apa. Membawa sajam. Untuk wajah tidak begitu jelas, mereka pakai helm," terangnya.
Meski insiden tersebut hanya upaya percobaan perampokan, dan belum ada harta benda miliknya yang dikuasai pelaku.
Santoso telah melaporkan insiden tersebut ke Mapolsek Mulyorejo, dan mengunggah rekaman video tersebut ke media sosial Facebook (FB).
"Sudah. langsung di proses di mulyorejo dan langsung laporan ke (media radio di Surabaya) juga. Fast respon dari pihak kepolisian dan pihak (media radio di Surabaya)," pungkasnya.
Sementara itu, dua hari pasca kejadian tersebut, tepatnya, Minggu (12/7/2020). Dua rumah di kawasan Tegalsari, Surabaya diobok-obok komplotan rampok.
Selain sebuah rumah mewah bergaya Indische Woohuizen, atau style ala rumah Hindia Belanda awal abad ke-19, di Jalan Musi No 6, Tegalsari, Surabaya disatroni komplotan rampok, sore hari.
Ternyata pada pagi hari sebelumnya, I Made Sutayana mengaku, juga memperoleh laporan insiden pencurian dari pihak korban yang berlokasi di Jalan Tegalsari No 16, Tegalsari, Surabaya.
Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Iptu I Made Sutayana mengungkapkan pihak korban melaporkan kehilangan sejumlah barang berharga berupa perhiasan berbagai jenis senilai Rp 120 Juta.
Lalu kurang dari 24 jam pascaperampokan di Tegalsari itu, dua otak perampokan rumah mewah di Kota Surabaya dikabarkan telah ditembak mati petugas.
Mereka bernama Budi Prakoso (53) warga Jalan Sabeni, Kebun Melati, Jakarta Pusat, dan Antoni (59) Perum Regency Melati Mas Pondok Jagung Serpong, Tangerang, Banten.
Mereka merupakan residivis perampok kelas kakap yang berasal dari Jakarta dan Banten.
Komplotan beroperasi di rumah-rumah mewah yang ditinggal penghuninya.
Dari hasil analisis kepolisian berdasarkan data catatan laporan kejahatan dan data hasil penyelidikan polisi diberbagai daerah.
Mereka, diduga telah beraksi lintas provinsi, yakni di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur di Kota Surabaya.
Polisi memastikan, saat ini baru dua orang yang diringkus sedangkan tiga tersangka lain masih dalam pengejaran.
"Dua orang terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur, karena melawan saat hendak ditangkap. Sementara kami masih melakukan pengejaran terhadap komplotan ini," ungkap Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhony Eddison Isir, Senin (13/7/2020) kemarin.
Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Heftys Suud