Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kematian Tragis Kades di Pohon Kopi, Ada Surat 'Pengakuan Dosa', Pesan ke Keluarga: Tiap Hari Bohong

Kematian tragis kepala desa di Sulawesi Barat kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, kades itu meninggal bunuh diri di pohon kopi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
newbeezer.com dan TribunTimur/Semuel
ILUSTRASI Gantung diri dan surat dari Kades Sulbar yang meninggal tragis. 

Untuk istri tercinta (Elsi) jaga baik-baik Arga sama Dirga, sekolahkan dengan baik, maafkan aku yang belum bisa membahagiakan.

Buat ananda Arga/Dirga, sekolah yang baik agar tidak mengulang apa yang dilakukan bapak kalian, jangan sekali-kali masuk jalur politik karena tidak sesuai dengan ajaran agama kita.

Kalau kalian sudah besar nanti, jaga baik-baik ibu kalian kasihi dan sayangilah, maafkan saya, saya melakukan semuanya ini dengan sangat terpaksa karena lebih baik saya berdosa hanya satu kali lagi, dari pada tiap hari melakukan kebohongan hanya karena terpaksa.

Tanpa Kamar Mandi & Bobrok, Rumah ini Malah Laku Nyaris Rp10 M, Terkuak Alasan Harga Mahal: Jarang

Selamat tinggal semuanya, aku akan pergi untuk selamanya. Harapan saya semoga desa saya, daerah yang saya cintai lebih maju dan masyarakat akan sejahtera.

Sekali lagi, bagi semua masyarakat saya, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya selama ini yang kurang berkenan di hati saudara-saudaraku.

Terima kasih atas dukungannya selama saya menjalankan pemerintahan saya, kiranya Tuhan mengampuni akan semua kesalahan yang terjadi selama ini dan tidak akan menjadi batu sandungan bagi pemimpin seluruh lapisan masyarakat untuk membangun kampung tercinta ini," tulis Pelipus.

Surat Pelipus buat Istri dan Anaknya
Surat Pelipus buat Istri dan Anaknya (TRIBUN TIMUR/SEMUEL)

Pelipus Berencana Bagi-bagi BLT, Lalu Ditemukan Tergantung

Sebelum ditemukan tewas tergantung, Pelipus rencananya akan melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga di Kantor Desa, di Dusun Buangin.

Pelipus meninggalkan rumah berboncengan dengan ponakannya bernama Alber.

Sebelum sampai di kantor desa, Pelipus meminta turun disalah satu jembatan dengan alasan hendak buang air besar.

Pelipus lalu menyuruh Alber untuk melanjutkan perjalanan ke kantor desa.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (siliguritimes.com)

Sejumlah warga di kantor desa, nampak menunggu kehadiran Pelipus.

Bukan hanya warga, camat Rantebulahan Timur juga menunggu kehadiran kepala desa.

Namu tak kunjung tiba, pihak camat merasa resah hingga akhirnya menyuruh warga mencari Pelipus.

Beberapa saat kemudian, Pelipus ditemukan tergantung di pohon kopi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved