Kematian Tragis Kades di Pohon Kopi, Ada Surat 'Pengakuan Dosa', Pesan ke Keluarga: Tiap Hari Bohong
Kematian tragis kepala desa di Sulawesi Barat kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, kades itu meninggal bunuh diri di pohon kopi.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Pelipus pertama kali ditemukan Teopilus sekira pukul 10.00 Wita.
"Pertama kali saya temukan, saya langsung kaget. Tapi saya tidak langsung sentuh. Saya kembali melaporkan ke camat," ujarnya.
• Cerita di Balik Foto Viral Kakek Nyangkut di Jendela Tinggi 30 Meter Posisi Kebalik: Anak Sengaja
Pelipus Murni Bunuh Diri
Terkait kematiannya, Pelipus dinyatakan murni gantung diri.
Hal itu setelah pihak Puskesmas Rantebulahan Timur melakukan pemeriksaan kepada tubuh Pelipus.
Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban oleh pihak medis.
Kepala Puskesmas Rentebulahan Timur, Endang Hartini menuturkan, setelah memeriksa tubuh Pelipus, dia tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain bekas jeratan tali di lehernya.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, artinya semuanya normal dan murni gantung diri," ujar Endang sore tadi.
Umumnya orang yang gantung diri lidahnya menjulur ke luar, namun terhadap Pelipus, Endang mengaku tidak melihat hal itu.
• Bocor Kebiasaan Pagi Iriana Jokowi, Ternyata Curi Peran Suami, Kaesang Bongkar Koleksi Ibunya
Meski begitu, Endang memastikan Pelipus tewas akibat gantung diri.
Selaras dengan itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mamasa, Iptu Dedi Yulianto menerangkan, berdasarkan fakta-fakta yang ia himpun, simpulkan bahwa Pelipus murni gantung diri.
"Sesuai yang kita lihat dan disaksikan sejumlah pihak, kepala desa ini meninggal murni karena gantung diri," terang Dedi keada wartawan.
Sempat Didemo Mahasiswa
Pada 28 Mei 2020, Kepala Desa Buangin Pelipus mendapat protes dari Aliansi Pemuda Pelajar dan Mahsiswa Buangin (APPMB).
Para mahasiswa menyegel kantor Desa Buangin, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa.