Virus Corona
DWP Unesa Ikut Sebarkan Gerakan 5M dan MIO Melalui Webinar, Covid-19 Bukan Aib: Harus Dilawan Serius
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Negeri Surabaya ikut sebarkan gerakan 5M dan MIO. Ingatkan masyarakat Covid-19 bukan aib: harus dilawan.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Negeri Surabaya ikut sebarkan gerakan 5M dan MIO guna memutus rantai penyebaran virus Corona ( Covid-19 ).
Salah satu caranya yakni, melalui web seminar yang digelar Sabtu (1/8/2020) kemarin melalui aplikasi Zoom.
Dalam acara yang digelar selama dua jam itu, terdapat tiga pembahasan penting terkait Covid-19 yang disampaikan oleh tiga narasumber yakni, menghapus stigma negatif masyarakat, hidup sehat saat berdampingan dengan virus, serta meningkatkan semangat hidup dan percaya diri masyarakat.
• Hidup Wanita Tajir Suami 3 & Masih Selingkuh, Rahasia Kamar Dikuak Suami, Tak Luput Cibiran Tetangga
• Reaksi Ortu Saat Tahu Siswa SMP Surabaya Bakal Masuk Sekolah Lagi, Minta Protokol Kesehatan Diatur
"Kami memilih tiga pembahasan itu karena memang saat ini, masyarakat membutuhkan edukasi tersebut," ujar Endah Purnomowati Nurhasan, Ketua DWP Unesa saat dihubungi Surya.co.id, Minggu (2/8/2020).
Selain itu, Endah melanjutkan, acara ini juga turut mendukung gerakan yang sedang digalakkan oleh Unesa di masa pandemi Covid-19 yakni, 5M dan MIO.
"Gerakan 5M dan MIO ini meliputi, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan memanjatkan doa pada Tuhan. Sementara MIO yaitu, makan berkualitas, istirahat cukup, dan olahraga teratur. Ini merupakan aturan dan tip yang harus diterapkan selama kita hidup berdampingan dengan Covid-19," jelas Endah.
• Pelaku Pengeroyokan di Jalanan Sukolilo Diduga Lebih dari 10 Orang, Ayah Korban Ungkap Fakta Ini
• Pergoki Istri Berduaan dengan Pria lain dalam Ruko, Pria Kediri Minta Tolong Satpol PP Menggerebek
Meski begitu, hal utama yang ingin disampaikan DWP Unesa melalui program ini adalah agar masyarakat bisa terus ada dan mendampingi orang yang sedang terpapar.
"Mendampingi dalam arti bukan bertatapan langsung, tetapi terus menjalin komunikasi dan memberikan perhatian. Ini supaya mereka tidak down dan merasa sendirian," sahut Endah.
Juga, lanjut Endah, terus mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 bukan sebuah aib. Melainkan penyakit yang harus dilawan dan ditangani dengan serius.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Heftys Suud