Atlet Angkat Besi Kota Kediri Tetap Gelar Latihan di Tengah Terpaan Pandemi Covid-19
Meski di tengah terpaan pandemi virus Corona (Covid-19), atlet angkat besi Kota Kediri tetap menggelar latihan.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Meski di tengah terpaan pandemi virus Corona ( Covid-19 ), atlet angkat besi Kota Kediri tetap menggelar latihan.
Kegiatan latihan rutin berlangsung di ruangan dan di depan pintu masuk sebelah barat Stadion Brawijaya Kota Kediri, Selasa (4/8/2020).
Pandemi Covid-19 telah mengubah jadwal dan pola latihan para atlet angkat besi.
Apalagi saat ini jadwal pertandingan olahraga, baik nasional maupun regional juga diwarnai ketidakpastian.
Namun KONI Kota Kediri tetap menyiapkan para atletnya untuk menggelar latihan rutin sejak Juni lalu.
Ada sekitar 50 atlet yang menjadi binaan dari cabor angkat besi.
• Renegosiasi Kontrak Lancar, Persik Kediri Konfirmasi Semua Pemainnya akan Hadir pada Latihan Perdana
• Hajatan Nikah dan Sunatan Boleh Digelar di Kabupaten Kediri, Penyelenggara Wajib Rapid Test
“Latihan setiap hari dari Senin sampai Sabtu, Minggu mereka pemanasan saja di rumah,” ungkap Pelatih Angkat Besi dan Ketua Persatuan Angka Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kota Kediri, Eko Agus Koko.
Atlet yang ikut berlatih terdiri dari atlet yang sudah punya pengalaman bertanding dan membawa medali serta ada pula yang baru ikut tahun ini. Mulai dari usia SD hingga dewasa, tergantung dari kelas yang diikuti.
Malahan sudah ada atlet yang sejak SD sudah ikut latihan.
"Tidak semuanya harus berbadan besar, kita pelajari tekniknya di sini,” jelasnya.
• 2 Pemain Arema FC Alami Cedera Serius saat Latihan Perdana, Bakal Absen Lama? Ini Penjelasan Dokter
• Program Kotaku Trenggalek Sasar Kawasan Pantai Selatan, Mas Ipin Sebut Bisa Tingkatkan Pariwisata
Seperti Dimas Nur Itamar (13) yang telah ikut latihan sejak SD, badannya tidak terlihat besar namun mampu mengangkat beban 50 kg dengan berat tubuhnya 41 kg.
“Dulu saya disarankan orang tua saya untuk ikut. Saya suka juga,” tambahnya.
Sementara Rosera (19) mengaku baru mengikuti pelatihan tahun ini saat kelas 3 SMA karena ditawari oleh pelatih yang melihat potensi pada dirinya.
Orangtuanya pun mendukung, dan berpesan untuk berhati-hati agar tidak cedera.