Kisah Pilu Anak 6 Tahun ‘Saksi’ Ibunya Diperkosa Bergantian, Hamil & Melahirkan, Dinsos: Mengerikan
Memilukan kisah anak 6 tahun yang dipaksa menjadi 'saksi' ibunya yang diperkosa secara bergantian hingga hamil dan kini melahirkan, kasus mengerikan.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Pilu nasib anak usia 6 tahun jadi saksi ibunya yang diperkosa secara bergantian hingga hamil dan melahirkan.
IN (35) menjadi korban Pemerkosaan hingga Hamil dan Melahirkan.
Saat ini korban telah hamil dan melahirkan seorang bayi yang selalu ia dekap kemana pun pergi.
IN juga memiliki seorang anak yang masih berusia 6 tahun.
Nasib IN begitu mengenaskan karena menjadi korban pemerkosaan yang saat ini kasusnya telah diusut pihak yang berwajib.
Pemerkosaan tersebut terjadi pada IN di depan anak perempuannya, VR (6).
• Akhir Kasus Anak Bunuh Ayah Demi Ibu yang Dianiaya dan Adik Diperkosa, Hukum Berjalan: Tetap Salah
IN tampak memeluk bayinya dengan erat di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Nunukan Kalimantan Utara.
Naluri seorang ibu yang takut terjadi sesuatu kepada anaknya begitu kuat.
Bola matanya terus saja mengikuti gerakan orang yang datang melihat kondisinya dan memastikan kesehatan bayi yang kini berada dalam pelukannya.
Akibat kehidupannya selama ini dan pekerjaannya pernah berurusan dengan narkoba, wanita 35 tahun ini menjadi stress.
"Dia kejiwaannya terganggu, dia juga korban asusila dari sejumlah orang yang tega memanfaatkan kondisinya, sampai hamil mereka buat, kasihan," ujar Sekretaris Dinas Sosial Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Selasa (4/8/2020).
• Adegan Suami Jadi Saksi Istri Sendiri Diperkosa, Modus Pelaku Buat Miris, Karir 9 Tahun Hancur Lebur
IN bisa diajak berkomunikasi ketika memeluk bayi laki-laki yakni anak keduanya yang ia lahirkan 1 Juni 2020 kemarin.
Sebelumnya ia selalu membawa putrinya VR (6). Keduanya tidak pernah terpisahkan dan si anak juga tidak pernah menjauh sedikit pun dari sang ibu.
Namun, ketika tak memegang bayinya, ia akan menceracau tidak karuan dan memarahi orang tanpa sebab, ia bisa saja berteriak-teriak dan meminta jangan ada yang mendekatinya dan anaknya.
"Mungkin karena trauma dan tertekan dengan kondisinya, menurut dokter kejiwaan memang dia paranoid juga,’’ jelas Yaksi.

Stress Karena Narkoba
Saat pertama kali ditemukan Dinas Sosial, IN berada di salah satu perahu kayu bekas di pinggir pantai jalan Lingkar Nunukan Selatan, ia selalu memegang tangan anaknya dan membawa tas kecil.
Dalam tas tersebut terdapat banyak nomor ponsel orang yang diduga adalah pemain narkoba.
Hal ini juga sempat menjadi penelusuran pihak kepolisian yang diminta Dinsos Nunukan mengawal evakuasi IN dari perahu bekas tersebut.
"Menurut polisi, IN ini kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba, dan tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga,’’ kata Yaksi.
Dinas Sosial juga sudah berupaya menelusuri keluarga IN di Pinrang Sulawesi Selatan.
Mereka menemukan nenek IN yang sudah sepuh yang butuh perawatan.
Upaya memulangkan IN juga sudah dilakukan dua kali.
IN sering mengamuk dan melompat dari mobil sehingga mau tidak mau, petugas sosial membiarkan IN dan anaknya menempati RPTC.
"Kalau dipulangkan dia harus merawat neneknya, tidak mungkin dengan kondisi demikian pastinya, kita pulangkan dia mengamuk, bagaimana nanti di kapal lepas saat petugas kita lengah, terlalu berisiko, jadi kita biarkan di RPTC, entah sampai kapan, dia sudah lebih enam bulan di situ," tuturnya.

• Tragedi Pasutri Baru Pindah Rumah, Suami Tewas Akibat Ketemu Pria Lain, Ending Istri Dihukum Gantung
Anak Jadi 'Saksi' Pemerkosaan
Sebagaimana dijelaskan Yaksi, selain mengalami gangguan kejiwaan atau orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ), IN memiliki paranoid akut.
Dia akan lepas kendali ketika sang anak jauh darinya.
Meski tidak pernah jauh dari anak, orang-orang yang tega memanfaatkan IN sebagai pelampiasan nafsu tidak peduli akan hal tersebut.
"Dan perbuatan itu dilakukan dengan disaksikan anaknya, itu sangat mengerikan, sang anak kami tanya juga bercerita apa yang dilihatnya, ada banyak yang melakukan itu disaksikan si anak, ini menjadi bahan pemikiran kami,’’katanya.
IN selama ini tidur di eks bangunan imigrasi lama yang usang dan tidak terpakai.
Terkadang ia akan berjalan kaki menuntun anaknya untuk bermain-main ke pantai dan beristirahat di kapal-kapal kayu rusak yang tidak lagi digunakan pemiliknya.

‘’Jadi di dua lokasi itu dia dipaksa melayani orang orang jahat hidung belang, dalam kondisi anak di situ juga. Kami ambil dia saat sudah hamil dan kami tempatkan di RPTC, kami hanya jamin makannya," lanjut Yaksi.
Saat usia kandungan IN sudah 9 bulan, IN mengaku tidak merasakan sakit apapun.
Meski petugas Dinas Sosial semakin intens memeriksa kondisinya, ia tak mau mengaku kalau sudah saatnya melahirkan.
Kondisi IN diketahui dari VR yang menceritakan tubuh ibunya penuh air, yang ternyata ketubannya sudah pecah.
‘’Kita segera larikan ke puskesmas, dan dirujuk ke RSUD, kita buatkan BPJS dan juga akte lahir, datanya kita isi dari hasil asessment saja, ini darurat dan demi kemanusiaan,’’urainya.
• MIRIS, ABG 15 Tahun Perkosa Adik Kandung Masih SD Selama 2 Tahun Hingga Melahirkan: Seminggu 2 Kali
Dinsos Kesulitan
Keadaan IN yang demikian membingungkan Dinas Sosial.
Masalah VR yang butuh penanganan khusus karena sering melihat adegan tak sepantasnya dilihat dan bayi yang belum genap berusia 3 bulan menjadikan Dinas Sosial Nunukan pusing tujuh keliling.
Mau ambil si anak VR untuk dididik di panti asuhan agar memiliki masa depan, mereka takut akan reaksi IN.
Sebab, menurut Yaksi, IN tak segan melukai diri sendiri dan lepas kendali saat jauh dari anak.

"Ini simalakama, kalau kita ambil anaknya untuk dititipkan ke panti dia ngamuk, dan tentu ada anggapan terutama LSM yang mempertanyakan kenapa kita tega memisahkan anak dari orangtuanya, kalau kita biarkan terus sama ibunya, bagaimana masa depan anak itu, bagaimana kondisi kejiwaannya dengan semua peristiwa yang dia alami?" keluhnya.
Sejauh ini Dinas Sosial hanya bisa menanggung makanan dan susu si bayi.
Bayi malang tersebut tidak pernah merasakan air susu ibu (ASI).
Petugas Dinsos lah yang selama ini banyak mengurus si jabang bayi baik urusan mandi dan terkadang membuatkan susu hangat juga keperluan lainnya.
Artikel di atas telah tayang di Tribun Timur dalam judul Ibu 35 Tahun Stres Akibat Narkoba Diperkosa Bergantian di Depan Anak Usia 6 Tahun & Hamil, Cek Fakta