Virus Corona di Magetan
Kades Plumpung Pasang Internet di 12 Pos Kamling, Dukung 633 Warganya Sekolah di Tengah Covid-19
Kepala Desa Plumpung, Kabupaten Magetan pasang internet di 12 pos kamling. Dukung 633 siswa warga desanya belajar di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Pandemi virus Corona ( Covid-19 ) membuat siswa harus belajar secara daring.
Hal ini tentunya akan menambah beban orang tua, menyediakan paket data internet untuk anak-anaknya sekolah.
Di Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan bahkan sampai ada kelakar 'wedus pakane sapi' (kambing makannya sapi).
• Pemkab Pamekasan Akan Mempermudah Pengurusan Izin Usaha Tembakau di Tahun 2020
• Bandar Sabu Ditembak Mati Ternyata Residivis, Simpan 2 Kg Sabu Teh Cina di Gudang Sidoarjo
"Maksudnya beli HP bisa, tidak kuat biaya paket kuotanya yang mahal," papar Kepala Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jaelani Wahyudiarto, Senin (10/8/2020).
Mendengar ini, Kades yang akrab diasapa Nani itu mengumpulkan seluruh perangkat desa, diajak berbagi masalah kebutuhan biaya komunikasi untuk menunjang belajar siswa di masa pandemi Covid-19 ini.
Jumlah siswa yang sempat di data desa tahun 2019, berjumlah 633 lebih. Dari jumlah itu terdiri dari siswa PAUD, TK, SD hingga SMU.
• Zona Oranye dan Zona Kuning Jatim Boleh Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Per Daerah Hanya 3 Sekolah
• Kisah Wanita Cantik Pilih Menjanda Daripada Irit, Pernikahan Hanya Berumur Seminggu, Apa Gunanya?
"Akhirnya, kami melakukan pengadaan jaringan internet dan kami pasang di 12 Pos Kamling. Tujuan kami, agar seluruh siswa yang berada di dusun dusun bisa belajar di Pos Kamling setempat, tidak perlu jauh jauh ke balai desa," jelas Nani, seraya mengatakan, pengadaan WIFI ini akan terus bertambah, sedang keseluruhan penyediaan internet dan pemasangan jaringan seluruhnya diambil dari APBDes.
Sementara Siti Rokayah ibu dari dua anak usia SD merasa sangat terbantu dengan pemasangan WIFI di Pos Kamling desa.
Tidak saja menjadikan anak anak pandai, karena lebih banyak belajar. Pengeluaran orang tua untuk membeli paket kuota internet bisa berkurang.
"Alhamdulillah, dengan dipasangnya jaringan internet di Pos Kamling, paling tidak, amggaran paket kuota untuk dua anak saya yang sebulan satu anak bisa mencapai Rp 100 ribu, kali dua Rp 200 ribu. Kini bisa terkurangi dengan W2FI Pos Kamling,"tandas Siti Rokayah.
Kades Nini melanjutkan, belajar lewat internet sebenarnya sudah dilakukan siswa SD-SMU di Desa Plumpung, jauh sebelum adanya wabah virus Corona.
"Waktu itu, awalnya saya tidak tahu. Setiap sore sekitar pukul 15.00, banyak siswa SD, SMP dan beberapa diantaranya siswa SMU bermain gadget (perangkat elektronik kecil) HP dan laptop di balai desa," kata
Kejadian itu, tambah Kades, jauh sebelum wabah Covid-19 masuk.
Apalagi saat itu belum ada program belajar daring. Karena belum ada wabah Covid-19 yang mewajibkan aturan jaga jarak.
"Awalnya biasa saja, namun setelah wabah Covid-19 masuk. Semua heboh, dan siswa mulai PAUD, TK, SD hingga perguruan tinggi tidak diperkenankan belajar di sekolah seperti biasa dan mulai disarankan belajar secara daring. Tentu saja, belajar ini butuh biaya tinggi," katanya.
Penulis: Doni Prasetyo
Editor: Heftys Suud