Kisah Rumah Reot 'Ngeyel' Berdiri di Proyek Jalan, Pemilik Serakah Endingnya Pilu: Tak Dapat Apa-apa
Inilah cerita rumah reot yang ngeyel berdiri meski sudah ditawar hingga miliaran rupiah, ending pilu malah didapat oleh sang pemiliknya.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah rumah reot menjadi perbincangan setelah disebut ngeyel berdiri di tengah proyek jalan.
Ada kisah serakah pemiliknya yang berujung pilu.
Sang pemilik rumah padahal ditawari uang miliaran rupiah.
Akibat keserakahan sang pemilik, akhirnya ia tak mendapatkan apa-apa.
Bagaimana bisa?
Simak cerita selengkapnya.
• VIRAL Rumah Reot Terjual Rp 9 M, Tak Ada Toilet, Fakta di Balik Harga Terkuak, Lihat Penampakannya
Sebuah rumah sampai sudah ditawar hampir Rp2,7 Miliar, tetapi pemiliknya tetap bersikeras tak mau pindah jika tak dibayar lebih dari itu.
Cerita dikutip TribunJatim.com dari Intisari, Pemilik Rumah Bobrok Ini Ogah Jual Rumahnya Untuk Proyek Pembangunan Jalan, Baru Mau Dilepas Jika Dibeli dengan Harga Tak Masuk Akal.
Ketika ada proyek pembangunan jalan, tak jarang rumah-rumah penduduk menjad korban penggusuran demi proyek.
Namun, biasanya mereka yang menjadi korban penggusuran proyek pembangunan jalan, akan mendapatkan ganti rugi yang cukup besar.
• Nasib Janda Dijadikan Bonus Jual Rumah, Calon Pembeli Muncul, Viral: Dinikahi dari Korea Selatan
Meski demikian, tak jarang dari mereka yang sudah ditawarai ganti rugi dalam jumlah besar tetapi memilih menolak karena berbagai alasan, salah satunya kisah berikut ini.
Seorang pemilik rumah menolak untuk digusur rumahnya sehingga, rumah tersebut dibiarkan berada di tengah jalan.
Dilansir South China Morning Post melalui Oddity Central via Intisari ( Grup TribunJatim.com ), Jumat (7/8/2020) pemandangan rumah berada di tengah jalan raya itu terjadi di provinsi Guangdong China.

Kasus itu bahkan menjadi berita utama yang menggemparkan di China, karena rumah itu menolak untuk pindah.
Meskipun kenyataanya saat ini rumah tersebut justru dikepung jalan raya.
Menurut keterangan, China dikenal dengan rumah paku, di mana pemilik properti alot untuk menerima kompensasi dari pengembang, untuk pembongkaran.
Kali ini lebih ekstrem lagi, sebuah rumah yang menolak untuk dibayar dengan kompenasi justru membiarkan untuk tetap berada di tengah jalan.
• Tragedi Istri Tua Murka Hancurkan Rumah Simpanan Suami, Pakai Ekskavator & Buat Warga Heboh: Cemburu
Rekaman itu dirilis oleh media Tiongkok yang menunjukkan jalur Jembatan Haizhuyong yang baru dibuka di kota Guizhou.
Dalam foto itu terlihat ada lubang besar di tengah jalan yang ternyata di dalamnya ada sebuah rumah.
Meskipun terlihat merukan bentuk kontruksi jalan, rumah itu menarik perhatian masyarakat lokal.
Pemilik rumah yang berada di tengah jalan itu diketahui bernama Liang.
• Titik Terang Pembunuhan Editor Metro TV: Waktu Kematian, Rambut & Sidik Jari Diketahui, Bunuh Diri?

Rumah itu terliihat hanya rumah bobrok yang memiliki luas sekitar 40 meter persegi.
Menurut laporan wartawan setempat, pemerintah gagal membayar properti pengganti untuk pemilik rumah tersebut.
Sebaliknya, pemerintah menawarkan sebuah flat pada memiliknya namun letaknya di sebelah kamar mayat, jadi pemiliknya tak mau menerima.
Dia bahkan menjadi satu-satunya orang dari 47 pemilik rumah yang digusur untuk pembangunan jalan tersebut.
• Satu Keluarga Nyaman Tinggali Gubuk Reot di Hutan 20 Tahun, Kini Kena Imbas Corona Minta Dibantu Ini
Yang lain sudah menerima tawaran dan sudah pindah pada September tahun lalu.
"Anda pikir lingkungan ini buruk, tapi saya merasa tenang, membebaskan, menyenangkan dan nyaman," kata Liang si pemilik rumah.
Dia menambahkan tak peduli dengan yang dikatakan orang lain, yang penting dia tetap tinggal di rumahnya.
Sementara menurut laporan outlet berita South China Moning Post, pemerintah sudah mengajukan tawaran kepada Liang, tetapi dia menolak semuanya.

Salah satu tawaran paling menggiurkan adalah dia ditawari dua flat, dan kompensasi senilai 1,3 juta Yuan (Rp2,7 miliar).
Namun, dia masih menolak, dan mau menjual rumah bobroknya jika ditukar dengan 4 flat, dan uang senilai Rp4,2 miliar.
Setelah gagal mencapai kesepakatan, pemerintah tidak punya pilihan selain membiarkan rumahnya tetap berada di tengah jalan.
Namun, dikatakan negosiasi masih terus berlanjut, banyak yang menuduh pemilik rumah itu serakah.
• Bidayah Dapat Banyak Berkah, Setelah Rumah Reotnya Dikulik Media
"Pemilik lain telah pindah, menunjukkan bahwa kompensasi yang ditawarkan bisa diterima," kata salah seorang mengomentari kasus ini.
"Pemilik rumah terlalu serakah, sehingga membuatnya berakhir dengan tidak mendapatkan apa-apa."
Pada akhirnya, pemilik serakah itu pun tetap tidak akan mendapatkan apa-apa dari hasil perjuangannya 'ngeyel' bertahan selama ini.
Artikel di atas telah tayang di Intisari dalam judul Sudah Ditawar Rp2,7 Miliar, Pemilik Rumah Bobrok Ini Ogah Jual Rumahnya Untuk Proyek Pembangunan Jalan, Baru Mau Dilepas Jika Dibeli dengan Harga Tak Masuk Akal ini