Berita Entertainment
Drama Korea It’s Okay to Not be Okay Tamat, Ini 5 Hal Positif yang Bisa Diambil: Temukan Jati Diri
Drama Korea ‘It’s Okay to Not be Okay’ baru saja selesai. Inilah sederet pelajaran yang bisa diambil dari drama ‘It’s Okay to Not be Okay’.
TRIBUNJATIM.COM - Drama Korea Its Okay to Not be Okay sudah tamat.
Ada beberapa hal positif yang bisa dipetik dari drama Korea Okay to Not be Okay.
Satu diantaranya yakni menemukan jati diri.
Perjalanan Moon Gang Tae, Moon Sang Tae, Koo Moon Yeong dan sederet pemeran memberikan banyak pelajaran untuk para penonton.
TribunJogja.com (grup TribunJatim.com ) merangkum sederet pelajaran yang bisa diambil dari drama Korea Its Okay to Not be Okay. Berikut pelajarannya:
1. Menjadi orangtua itu sulit dan butuh kesiapan

Kisah sedih Koo Moon Yeong berasal dari orangtuanya yang abai dengan perkembangan sang putri. Ayahnya, Koo Dae Hwan merupakan orang kaya.
Ia bahkan membuatkan rumah layaknya kastil untuk Koo Moon Yeong. Namun, ia membunuh istrinya, Doi Hui Jae yang juga merupakan penulis terkenal ‘Penyihir dari Barat’.
Dae Hwan tak bisa memendam emosi mengetahui Hui Jae bersikap acuh kepadanya.
Hui Jae sendiri seperti psikopat. Ia tidak segan membunuh ibu Moon hanya karena sepatah kata. Bahkan, ia memengaruhi Moon Yeong dirinya tak jauh berbeda dengan orangtua.
Situasi ini membuat Moon Yeong tak bisa berempati dengan seseorang. Sikapnya dingin dan defensif.
Padahal, ia adalah seorang penulis buku anak-anak yang biasanya memiliki empati luar biasa untuk tumbuh kembang anak.
Ia juga memiliki problem dengan temperamennya dan merasa sangat kesepian.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Moon Yeong bisa berubah karena kehadiran Sang Tae dan Gang Tae.
• Sinopsis Film The Factory, Dibintangi John Cusack, Saksikan Malam Ini di Trans TV Pukul 23.30 WIB
• Profil-Biodata Kim Soo Hyun, Aktor Tampan Drakor Its Okay to Not Be Okay Lawan Main Seo Ye Ji
2. Setiap orang tetap harus bersosialisasi
