Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kaprodi PTN Surabaya Hajar Wakil Direktur Gegara Merasa Tak Dihargai, Dilaporkan Polisi: Ada Ancaman

Kaprodi Studi Islam S2 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya disebut hajar wakil direktur. Dilaporkan polisi: penyebabnya merasa tak dihargai.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Hefty Suud
SURYA/FIRMAN RACHMANUDIN
Ahmad Nur Fuad (kanan), Wakil Direktur Pasca Sarjana Uinsa Surabaya didampingi rekannya saat melaporkan aksi penganiayaan yang dilakukan S. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kaprodi Studi Islam S2 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dilaporkan ke polisi.

Sebabnya, dosen Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berinisial S itu disebut melakukan pemukulan di dalam ruangan wakil direktur pasca sarjana UINSA Surabaya, Senin (10/8/2020) pagi.

S nekat melakukan pemukulan terhadap wakil direktur pasca sarjana UINSA, Ahmad Nur Fuad.

Ramalan Karier Zodiak Besok Rabu, 12 Agustus 2020: Libra Ambil Tawaran, Leo Jangan Berpikir Negatif

Camat Kabupaten Malang Wajib Bawa Ratusan Masker, Bupati: Bagikan ke Masyarakat yang Tidak Pakai

Ahmad Nur Fuad resmi melaporkan kelakukan S yang telah memukulnya di ruangannya sendiri hanya karena dipicu sakit hati merasa tak dihargai.

Korban mengatakan, saat itu ia berada didalam ruanganya untuk menyusun konsep surat pasca sarjana di meja kerjanya.

"Tiba-tiba dia (pelaku) datang, dan langsung memukul saya sebanyak lima kali pada bagian wajah sebelah kiri," kata Ahmad Nur Fuad, Selasa (11/8/2020) sore di Mapolrestabes Surabaya.

Rieta Amilia Tak Sudi Rugi Jika Turuti Menantu Soal Rumah, Minta 50 Persen Saham, Raffi: Nggak Bisa

Diisukan Bakal Melatih Persik Kediri, Budi Sudarsono Beri Klarifikasi

Tak hanya pemukulan di bagian wajahnya, Ahmad Nur Fuad juga mengaku menerima ancaman secara verbal oleh S.

"Kalau untuk ancaman verbal ada tapi saya lupa persisnya apa. Yang pasti sambil mukul itu sambil marah-marah," tambahnya.

Lebih lanjut, Ahmad Nur Fuad membuka pemicu S hingga tega memukulnya beberapa kali di ruang kerjanya.

Menurut Ahmad, S merasa tersinggung ketika diminta menerima konsultasi dari salah satu mahasiswa pasca sarjana Studi Islam terkait rencana peningkatkan kompetensi dari beasiswa Kemenpora.

"Alasannya karena tidak diajak musyawarah jadi merada tersinggung dan merasa tidak dihargai," lanjut pria asal Paciran, Lamongan itu.

Menurut informasi, aksi temperamen S bukan hanya kali ini saja dilakukan, meski dilingkungan civitas akademik UINSA Surabaya.

Sebelumnya, S pernah terlibat banyak perkelahian dengan dosen bahkan mantan rektor yang saat itu masih menjabat.

Saat ini, Ahmad Nur Fuad didampingi para dosen Uinsa tengah diperiksa di Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Penulis: Firman Rachmanudin

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved