Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Liga 2 2020

Kompetisi Bergulir Bersamaan dengan Pilkada, PSHW Ingatkan PT LIB Tentang Kerawanan Politik

Presiden klub PSHW mengingatkan PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 dan 2 tentang kerawanan situasi secara politik saat kompetisi lanjut.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/TAUFIQUR ROHMAN
Presiden Klub PS Hizbul Wathan (PSHW), Dhimam Abror Djuraid (kanan), 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Presiden klub PS Hizbul Wathan ( PSHW ), Dhimam Abror Djuraid, mengingatkan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 tentang kerawanan situasi secara politik dalam lanjutan kompetisi bulan Oktober mendatang.

Sebab, Liga 1 yang akan dimulai pada 1 Oktober, juga Liga 2 yang kick off pada 17 Oktober, momennya bersamaan dengan Pilkada Serentak 2020.

Berdasarkan jadwal yang dirilis KPU, dalam Pilkada yang akan digelar di 270 daerah, masa kampanye dimulai sejak 26 September hingga 5 Desember, sebelum akhirnya dilakukan pemungutan suara pada 9 Desember 2020.

"Yang tidak diantisipasi oleh LIB adalah jadwal Pilkada Serentak di seluruh indonesia, karena mulai akhir September sudah tahapan kampanye dan puncaknya 9 Desember," kata Dhimam Abror pada TribunJatim.com, Rabu (12/8/2020).

Kerawanan secara politik dinilai Dhimam Abror tetap tinggi, meski lanjutan kompetisi nantinya digelar tanpa penonton.

PSHW Berencana Gelar Pemusatan Latihan di Bulan September sebelum Liga 2 2020 Bergulir

Kompetisi Liga 2 2020 Dimulai 17 Oktober, PSHW Gelar Komunikasi dengan Induk Organisasi

Ia mencontohkan beberapa laga sebelumnya tahun lalu saat bersamaan dengan Pemilu, karena kerawanan politik, sejumlah laga terpaksa ditunda.

"Meskipun tanpa penonton, tetap rawan secara politik," tegas pria asal Surabaya itu.

Misalnya saat pertandingan Liga 1 di Malang, di mana merupakan daerah yang saat ini sedang menyambut pesta politik.

Sementara, di Malang terdapat dua klub yang saat ini bermarkas di sana, Arema FC dan Persipura.

"Untuk Liga 1, kalau match di (Stadion) Kanjuruhan, apa Polres Malang kasih izin, soalnya Kabupaten Malang Pilkada. Di Surabaya, Sidoarjo, juga Gresik, sama, semua Pilkada," tegasnya.

Pelatih Persela Lamongan Tunggu Kabar Baik dari Hasil Manager Meeting Klub Liga 1 2020

Alfonsius Kelvan Hengkang, Pelatih Kiper Persela Lamongan Orbitkan Pemain Muda saat Kompetisi Lanjut

Begitu juga dikatakan Dhimam Abror dengan gelaran laga di Liga 2 yang akan berlangsung dengan sistem home tournament.

Sejumlah daerah yang kondisi politiknya memanas, dinilai Dhimam Abror, sangat rentan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Untuk liga 2, kalau Solo (Persis Solo) jadi tuan rumah, apa polres kasih izin, karena Solo juga ada Pilwali dan kondisi politiknya panas," pungkasnya.

Editor: Dwi Prastika

Persebaya Belum Tentukan Homebase, Muncul Wacana Bajul Ijo Bakal Gunakan Stadion Delta Sidoarjo

HUT Arema ke-33, Manajemen Arema FC Dapat Hadiah Lukisan Singa dari Ketua DPRD dan Wali Kota Malang

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved