Pilkada Surabaya
Rekomendasi Figur dari PDIP untuk Pilkada Surabaya Turun Agustus Ini, Para Kader Siap Tancap Gas
Pertengahan Agustus ini rekomendasi figur yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Surabaya 2020 bakal diumumkan.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pertengahan Agustus ini rekomendasi figur yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Surabaya 2020 bakal diumumkan.
Setelah rekom untuk Pilkada Surabaya turun, kader banteng di Surabaya siap digeber.
Sebagaimana diungkapkan Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.
• Ending Polemik Rekomendasi PAN untuk Pilkada Tuban 2020: Fix Dukung Setiajit-Armaya Mangkunegara
• BERITA TERPOPULER JATIM: Rekomendasi PAN di Pilkada Tuban 2020 - Pembelajaran Tatap Muka di Ponorogo
• Rekomendasi PAN untuk Pilkada Tuban 2020 Ganda, Pengurus Provinsi Jawa Timur Kaget
Menurut Adi, begitu rekom turun pihaknya siap langsung tancap gas.
"Otomatis, seluruh kader PDI Perjuangan di Surabaya, kalau rekom sudah turun wajib menjalankan, mengamankan dan memenangkan Pilwali Surabaya," kata Adi, Sabtu (15/8/2020).
Adi memang enggan berbicara mengenai siapa yang akan direkom.
Sebab, menurutnya kewenangan rekomendasi itu mutlak berada di tangan DPP PDI Perjuangan.
Dia hanya mengatakan perihal persiapan yang dilakukan pihaknya di Surabaya. Seperti konsolidasi di tingkat internal yang sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Apalagi, Surabaya menjadi salah satu daerah yang mendapat atensi lantaran selama beberapa periode sukses mengantarkan figur memimpin kota pahlawan.
Menurutnya, hingga saat ini mesin pemenangan terus dirawat sembari menunggu rekom itu turun.
"Jadi Pilkada ini adalah kita berlomba-lomba dalam gagasan, ide, tindakan untuk Surabaya ke depan," ujar Ketua DPRD Surabaya itu.
Kemudian, menurut Adi, dalam upaya memenangkan siapa yang diusung nantinya juga bakal melibatkan masyarakat dengan gotong royong.
Sejauh ini, para kader disebut sudah bergerak mendengar aspirasi warga, menampung setiap keluhan warga bahkan sejak lama. Itu disebut menjadi salah satu modal kedekatan dengan masyarakat.
"Kami diperintahkan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk tidak lupa pada sumbernya, yaitu rakyat. Hubungan itu harus dipelihara secara terus menerus," ungkap Adi.
Kerja pemenangan Pilkada itu, lanjut Adi, memang bukan beberapa bulan sebelum gelaran saja. Melainkan, sejak lama dipersiapkan.
Meskipun rekom hingga saat ini belum turun, namun Adi tak mengatakan PDI Perjuangan kehilangan start untuk menyapa warga.
Adi menegaskan, koneksitas antara para kader dengan masyarakat sudah dibangun sejak lama.
"Melalui kerja nyata, karya-karya nyata, tetap bergotong bersama masyarakat. Masyarakat tahu kok PDI Perjuangan itu bekerja, termasuk di masa pandemi Covid-19," terang Adi.