Masih Pandemi Covid-19, Larung Sesaji 1 Suro di Telaga Ngebel Ponorogo Terapkan Protokol Kesehatan
Masyarakat di sekitar Telaga Ngebel menyelenggarakan upacara adat Larung Sesaji untuk menyambut tahun baru Islam 1442 H sesuai protokol kesehatan.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Pipin Tri Anjani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Masyarakat di sekitar Telaga Ngebel menyelenggarakan upacara adat Larung Sesaji untuk menyambut Tahun Baru Islam 1442 H, Rabu (19/8/2020).
Upacara adat tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dilaksanakan di tengah Pandemi Covid-19.
Tokoh masyarakat Desa Ngebel, Hartono Dwijo mengatakan upacara yang menandai 1 Suro ini sudah menjadi acara tahunan yang turun temurun dilestarikan oleh masyarakat di sekitar Telaga Ngebel.
• Isi Janji Keluarga Aurel Baru Terkuak, Atta Terjegal Mau Nikahi Anak Anang? Ashanty Pasrah
• Minta Antar Suami Buang Air Kecil Seusai Pengajian, Wanita Situbondo Ini Ditemukan Tewas di Sawah
"Karena situasinya masih pandemi Covid-19, maka peserta untuk upacara dibatasi dan tidak terbuka untuk umum seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Hartono saat ditemui di sela-sela Larung Sesaji.
Namun begitu, walaupun dilaksanakan lebih sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tetap tidak mengurangi kesakralan dari upacara tersebut.
"Kalau kemarin tidak ada corona benar-benar meriah dan pengunjung dibebaskan untuk menyaksikan tapi tahun ini kita harus menerapkan protokol kesehatan," lanjutnya.
Jika pada tahun sebelumnya saat upacara larung sesaji panitia menyiapkan 1000 obor yang mengelilingi telaga.
Selain itu keesokan harinya akan diadakan seremonial larung sesaji dengan lima tumpeng raksasa setinggi 1,5 hingga 2 meter.
Tumpeng Agung yang berisikan beras merah akan dilarung ke tengah telaga. Sedangkan tumpeng-tumpeng lain yang bernama buceng purak akan menjadi rebutan warga serta pengunjung yang memadati Telaga Ngebel.
• Aksi 5 Bandit Bobol Rumah di Sawahan Surabaya Terekam CCTV, 1 Pelaku Perempuan, 1 Motor Raib
• Drama Suami Tak Mampu Diajak Bercinta 9 Kali Sehari, Berujung Cerai, Viral sampai Vietnam, Maniak
Kemeriahan semakin terasa dengan adanya hiburan masyarakat mulai dari reog hingga pagelaran musik.
"Tahun ini hanya ada upacara inti pada malam hari, untuk seremonial besok siang tidak ditiadakan," kata Hartono.
Larung Sesaji ini jelas Hartono adalah sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT.
"Selain itu masyarakat juga berharap agar Telaga Ngebel tetap aman terkendali dan tidak terjadi musibah ataupun bencana," kata Hartono.
"Kita juga berharap agar wabah Pandemi Covid-19 segera berakhir," lanjutnya.
Editor: Pipin Tri Anjani
• Peringatkan Lesty Kejora & Rizky, Ahli Tarot Kuak Sosok yang Sirik, Nasib Hubungan Dibahas: Beneran