Mengenal Komunitas Ukulele Surabaya, Wadahi Para Pecinta Ukulele dalam Berekspresi
Ada banyak komunitas yang dilahirkan dari tangan-tangan para kawula muda, salah satunya Komunitas Ukulele Surabaya (Ukesub).
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anak-anak muda di Surabaya banyak menginisiasi berbagai gerakan yang inspiratif.
Ada banyak komunitas yang dilahirkan dari tangan-tangan para kawula muda, salah satunya Komunitas Ukulele Surabaya (Ukesub).
Sesuai dengan namanya, komunitas ini menjadi wadah bagi para pecinta ukulele yang berada di Kota Pahlawan.
"Kami berdiri sejak Juli 2016. Komunitas ini mewadahi orang-orang yang ingin belajar ukulele. Nanti, kita akan belajar bersama. Beberapa kali juga pernah diundang perform," kata Zayn selaku ketua Komunitas Ukulele Surabaya (Ukesub).
Lahirnya komunitas ini bermula dari saat Zayn merantau ke Surabaya dari kampung asalnya di Kalimantan. Waktu itu ia sudah suka dengan alat musik ukulele.
"Saya cari komunitas ukulele Surabaya, nggak ketemu. Di Facebook adanya komunitas ukulele se-Indonesia. Dari situ akhirnya saya posting di grup ngajak yang di Surabaya buat ketemu," katanya kepada Surya.
• Sejoli Kena Jaring Satpol PP Kota Kediri Saat Nginep di Rumah Warga, Punya Pasangan Masing-masing
• BREAKING NEWS - Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin Meninggal Dunia
• Jadwal Bola Malam Ini, Liverpool Vs Stuttgart Siaran Langsung di Kompas TV
Ternyata ia mendapatkan respon dari tiga anggota grup yakni Rara, Karina, serta Tiara. Mereka berempat memutuskan untuk mendirikan Komunitas Ukulele Surabaya.
"Kami mempunyai visi untuk menjadikan komunitas ini sebagai wadah buat semua orang yang suka dengan ukulele, baik pemusik, penjual, atau yang lain," paparnya.
Zayn menambahkan, bahwa, ia ingin Ukesub menjadi media untuk mengedukasi, memperkenalkan, sekaligus memasyarakatkan ukulele khsusunya kepada warga Surabaya.
"Buat yang suka ukulele, tapi bingung mau ke mana. Bisa gabung bersama kami," ujar Zayn.
Namun, komunitas ini pasif terlebih dahulu dari kegiatan untuk sementara waktu. Sebelumnya, banyak kegiatan seru yang mereka lakukan bersama-sama.
"Dulu, agenda rutinnya setiap bulan pasti ada gathering, meet up. Di sana kita saling sharing berbagai hal soal ukulele," ungkapnya.
Tidak hanya itu, para anggota juga latihan untuk perform. Bahkan beberapa kali mereka membuat video cover lalu diunggah ke media sosial.
"Kadang juga tanya-tanya di grup. Nah pas ketemu, baru pemantapannya. Kami juga sudah beberapa kali pentas. Waktu aktif dulu, pernah sehari sampai dua panggung," ungkapnya.
Para anggota Ukesub juga dibagi per grup berdasarkan style musik, ada yang dangdut, pop, solo, sampai finger style.