Kronologi Pendaki Tewas saat Mendaki Gunung Lawu, Ngeluh Sesak Nafas di Pos 2, Tak Ada saat Turun
Sena Angga Adi Sanjaya (26) yang mendaki puncak Gunung Lawu bersama tiga temannya, namun baru sampai Pos 2 dari pintu pendakian Cemorosewu, meninggal.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIIM.COM, MAGETAN - Sena Angga Adi Sanjaya (26) pendaki yang mendaki puncak Gunung Lawu bersama tiga temannya, namun baru sampai Pos 2 dari pintu pendakian Cemorosewu, Plaosan, Magetan, diketahui meninggal dunia setelah mengeluh sesak nafas.
"Survival atau penyintas yang mendaki Puncak Gunung Lawu bersama tiga temannya itu sampai Pos 2 sekitar pukul 00. 00, mengeluh badannya merasa dingin,"kata Kapolsek Plaosan, Resor Magetan AKP Muh Mumir Palevi, Minggu (23/8).
Melihat ini, lanjut AKP Munir, tim medis dari penyintas itu menyarankan Sena Angga Adi Sanjaya anak warga Dukuh Tulakan RT02/RW 02, Kelurahan Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jawa tengah ini agar tidak melanjutkan naik ke puncak.
• Gas Elpiji 3 kg di Wilayah Magetan Mulai Langka, Warga Kelimpungan
• VIRAL Cewek Magetan Ketemu Jodoh di TikTok, Berawal dari Komen Aku yang Ngelamar, Fakta Terungkap
"Tapi dia menolak dan malah ngomong kalau seperti ini sudah biasa. Karena dia biasa naik ke puncak gunung dimana mana, dan Menolak untuk turun,"kata Kapolsek.
Dikatakan Kapolsek Munir, pendaki ini bersama tiga temannya yang sama sama dari Wonogiri ini terdaftar di pos pintu pendakian Cemorosewu, sabtu (22/8) sekitar pukul 18.10.
"Sampai di Pos 2 itu, empat pendaki termasuk Sena Angga Adi Sanjaya ini berhenti untuk istirahat, apalagi Sena mengeluh tubuh dingin. Sementara Sena istirahat, lainnya menyiapkan tenda,"jelas Munis.
Namun sekitar pukul 02.00 dini hari, Tyas teman satu tim Sena Angga Adi Sanjaya, laporan kepada teman sesama survivel kondisi Sena ini.
"Sejam kemudian atau jam 03.00, setelah Tyas lapor ke teman teman survivel, terkait kondisi Sena, mereka kemudian sepakat membawa Seno turun. Namun begitu, sebelum sempat dibawa turun, Sena sudah tidak ada,"kata AKP Munir.
Sementata dr Widya Puspitasari, dari Puskesmas Plaosan, Kabupaten Magetan yang memimpin otopsi jenazah Sena Angga Adi Sanjaya, tidak menemukan adanya tanda tanda tidak wajar atau bekas tindak kekerasan.
"Memang sesuai informasi dari tim medis survivel, Sena mendapat serangan jantung. Tapi kami memang tidak menemukan bekas bekas kekerasam, pendaki meninggal secara wajar,"kata dr Widya kepada Surya di Pos Pendakian Cemorosewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (23/8)